kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tiga bank ini pastikan modal inti bakal naik menjadi Rp 2 triliun di tahun depan


Kamis, 11 Juni 2020 / 17:45 WIB
Tiga bank ini pastikan modal inti bakal naik menjadi Rp 2 triliun di tahun depan
ILUSTRASI. Kredit perbankan kembali naik: Nasabah di Kantor Cabang Bank Sahabat Sampoerna, Jumat (8/8). Bank Indonesia menyatakan realisasi penyaluran kredit per Juli 2014 tercatat sebesar Rp 3.562,65 triliun sementara dna pihak ketiga per Juli 2014 tercatat sebesar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Benar saja, secara historis sejak 2011 pemegang saham BSS memang telah melakukan penambahan modal hampir setiap tahun. Total penambahan modal dari 2011 hingga 2019 berjumlah Rp 1,2 triliun, di luar pemanfaatan laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Dengan seluruh penambahan modal tersebut, termasuk Rp 265 miliar yang dilakukan pada tahun 2019, saat ini modal inti Bank Sampoerna berada di angka Rp 1,4 triliun.

Hal serupa juga dilakukan oleh PT Bank Ina Perdana Tbk yang mengatakan untuk tahun 2021 pihaknya memang sudah membahas rencana penambahan modal. Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu juga mengamini bahwa sesuai dengan aturan OJK, tahun depan perseroan memang harus menambah setidaknya Rp 900 miliar modal.

Baca Juga: ADB bentuk panel penasihat untuk bantu pemulihan dampak Covid-19 di Asia Tenggara

"Tahun 2021 memang berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kami harus tambah modal sampai menyentuh Rp 2 triliun," ujarnya belum lama ini. Adapun, sampai dengan Maret 2020 tercatat modal inti Bank Ina baru sebesar Rp 1,1 triliun. Walhasil, perseroan pun telah berdiskusi dengan pemegang saham pengendali (PSP) mengenai hal itu.

"Kemungkinan besar akan ada injeksi modal dari PSP (Pemegang Saham Pengendali). Tapi itu belum final, akan kami finalkan pada Rencana Bisnis Bank (RBB) di bulan November 2020," ungkapnya.

Setali tiga uang, PT Bank Oke Indonesia juga sudah menetapkan rencana untuk menambah modal tahun ini. Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah menyebut setidaknya dalam rencana bisnis bank (RBB) pihaknya akan menambah modal sekitar Rp 500 miliar. "Kami sudah berencana menambah modal Rp 500 miliar setiap tahun, sampai modal bank menyentuh Rp 3 triliun," terangnya.

Baca Juga: BPR minta nilai penjaminan LPS ditingkatkan jadi Rp 5 miliar, untuk apa?

Adapun, per Maret 2020 tercatat modal Bank Oke baru sebesar Rp 1,5 triliun. Secara ketentuan, Efdinal memastikan pada 2022 pihaknya sudah akan memiliki modal inti minimal Rp 3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×