Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kendati belum menunjukkan hasil optimal, program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) kian banyak diminati. Saat ini, setidaknya tiga bank siap terjun meramaikan pasar Laku Pandai.
Salah satunya adalah Bank Bukopin. Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan TI Bank Bukopin menyampaikan, Bukopin baru saja melakukan soft launching Laku Pandai di Malang. "Kami akan luncurkan resmi pada awal Januari 2016 di Palu," ujar Adhi kepada KONTAN, Senin (23/11).
Awalnya, Bank Bukopin berencana merilis Laku Pandai secara resmi pada 26 November mendatang. Namun, karena waktu yang mepet, peluncuran produk Laku Pandai bernama B Tunai mundur ke tahun depan.
Saat ini, Bank Bukopin sudah mulai merekrut agen yang merupakan agen gerai Payment Point Online Bukopin (PPOB). "Kami sudah ada agen. Dan sudah ada nasabah yang buka basic saving account melalui agen kami," imbuh Adhi.
Selain Bukopin, ada pula Bank Sinarmas yang tengah memproses peluncuran Laku Pandai. Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas menjelaskan, pihaknya tinggal menunggu izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Andai sudah mengantongi izin, Bank Sinarmas akan menggarap program Laku Pandai di dua tempat sekaligus yakni Magelang dan Temanggung. "Kami targetkan 500 agen dari dua kota itu," terang Freenyan.
Bank Sahabat Sampoerna pun tak mau ketinggalan. Bank yang terafiliasi dengan Grup Alfa ini sudah memulai pilot project di kawasan Surabaya, Jawa Timur. "Di sana, kami telah merekrut agen dari 35 gerai Alfamart dan Alfamidi," kata Ringo Nugraha Winat, Funding Business Head Bank Sampoerna.
Uji coba Laku Pandai Bank Sampoerna sudah berjalan sejak Mei 2015 lalu dan berlangsung selama enam bulan atau berakhir pada Oktober 2015. Dalam pelaksanaan uji coba Laku Pandai tersebut, Bank Sampoerna membidik calon nasabah yang belum tersentuh perbankan dan berada di sekitar gerai Alfamart dan Alfamidi.
Namun program Laku Pandai Bank Sampoerna tergantung putusan OJK. "Nanti OJK akan evaluasi apakah bisa berlanjut atau tidak," terang Ringo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News