Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Tbk termasuk multifinance yang beruntung dalam tiga bulan pertama ini. Terang saja, per kuartal I 2015, perseroan meraup pembiayaan Rp 2,7 triliun, tumbuh 11% (yoy) ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Padahal, beberapa pelaku lainnya yang juga mayoritas menggarap pembiayaan otomotif mencatat penyaluran kredit yang terkoreksi.
Sudjono, Direktur perseroan menjelaskan, pertumbuhan tersebut sesuai dengan rencana mereka. Apalagi pada kuartal pertama tahun ini, ada beberapa pelaku multifinance yang mencatat penyaluran kredit kurang menggembirakan. Selain itu, dengan raihan tersebut, perseroan yang tercatat di bursa dengan kode BFIN tersebut mewujudkan sekitar 24% dari target setahun yang dipatok pada level Rp 11 triliun.
"Tahun ini memang tidak dipatok tumbuh agresif karena kondisi ekonomi juga tidak terlalu menunjang. Apalagi bulan-bulan pertama tahun 2015 ini industri otomotif minus," ujar Sudjono, Direktur BFIN, Selasa (7/4).
Sekitar 50% pembiayaan masih mengalir ke mobil bekas. Setelah itu, diikuti oleh pembiayaan mobil baru berkisar 32%, alat berat dan machinery menempati porsi 11%, pembiayaan sepeda motor sekitar 6%, dan sisanya kurang dari 1% bersumber dari pembiayaan properti.
Per Desember 2015, BFIN memiliki 261 kantor cabang. Sepanjang tahun ini, mereka berencana menambah 20 kantor cabang lagi yang akan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Perseroan berharap ekspansi jaringan tersebut dapat menggenjot pembiayaan di tahun Kambing Kayu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News