kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Tiga jam bertemu dengan OJK, nasabah Jiwasraya tidak dapat kepastian apa-apa


Kamis, 06 Februari 2020 / 18:25 WIB
Tiga jam bertemu dengan OJK, nasabah Jiwasraya tidak dapat kepastian apa-apa
ILUSTRASI. Tiga jam bertemu dengan OJK, nasabah Jiwasraya tidak mendapat kepastian kapan uang mereka bisa kembali.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 50 orang pemegang polis JS Saving Plan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Kamis (6/2), mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan kepastian soal pengembalian uang mereka.

Setelah sampai di kantor OJK pada pukul 13.00 WIB, ke-50 orang pemegang polis JS Saving Plan masuk menemui pihak OJK. Sedangkan wartawan, dilarang untuk meliput.

Haresh Narendra, salah satu pemegang polis Jiwasraya mengatakan, ia bersama 50 pemegang polis Jiwasraya lain bertemu dengan salah satu deputi komisioner OJK bernama Wayan. Dalam pertemuan tertutup tersebut, nasabah Jiwasraya hanya butuh kepastian kapan uangnya akan kembali.

Baca Juga: Nasabah asal Belanda ini menaruh dana repatriasi sebesar Rp 5 miliar di Jiwasraya

"Intinya satu aja, minta cepat dibayar. Persoalan Jiwasraya ada urusan hukum, kami tidak mau tahu. Biar mereka aja yang urus di belakang layar," kata Haresh di Jakarta, Kamis (6/2).

Pertemuan yang hampir memakan waktu 3 jam itu, menurut para pemegang polis Jiwasraya, tidak menemukan kejelasan dari pihak OJK.

"Hanya menampung saja apa yang ingin kami sampaikan. Mereka menyarankan kami harus ke BUMN, tanpa ada kejelasan kapan uang akan kembali," jelas Haresh.

Menurut Haresh, kalau saja OJK melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pengawas, tentunya tidak akan menjual produk JS Saving Plan, karena telah mengetahui Jiwasraya bermasalah sejak 2013 lalu.

"OJK tahu Jiwasraya rugi tidak sehat, kalau sudah tahu ngapain diizinkan jual produk ini. Ini sama juga mereka terlibat menjual produk yang busuk," tandasnya.

Baca Juga: Jiwasraya prioritaskan nasabah tradisional, nasabah Jiwasraya geram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×