Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Tugu Pratama Indonesia alias TPI menduduki peringkat keempat di industri asuransi umum. Pendapatan premi brutonya sebesar Rp 2,575 triliun atau naik 26,8% pada akhir tahun lalu telah mendongkrak posisi perseroan dari sebelumnya yang bertengger di urutan ketujuh.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan asuransi umum, Jasindo, Sinar Mas dan Astra Buana masih menjadi tiga pemain besar di industri. Masing-masing premi brutonya, yakni Rp 4,168 triliun, Rp 4,141 triliun dan Rp 3,352 triliun hingga akhir tahun lalu.
Pendapatan premi bruto TPI di sepanjang tahun lalu telah menyalip posisi Central Asia dan Aswata yang membukukan premi bruto masing-masing Rp 2,329 triliun dan Rp 1,908 triliun. "Kami pernah menjadi perusahaan asuransi kerugian nomor satu, kami akan merebut kembali posisi itu," tutur Yasril Y Rasyid, Direktur Utama TPI, Kamis (21/5).
Peta jalan yang disiapkan perseroan untuk menjadi penguasa pangsa pasar sekaligus menduduki posisi nomor wahid sebagai perusahaan asuransi umum di Indonesia, yakni meraih urutan ketiga pada tahun 2015-2016. Lalu, naik satu peringkat pada tahun 2017-2018 dan menjadi nomor satu pada tahun 2019.
Sebagai strategi, meningkatkan existing business dan menciptakan sumber pertumbuhan baru, seperti membuka jalur distribusi baru, baik melalui kantor cabang maupun tenaga pemasar dan bancassurance. Selain itu, meningkatkan hasil underwriting lewat net retensi, seleksi risiko yang lebih baik.
"Kami juga akan bertumbuh secara anorganik dengan merestrukturisasi Tugu Group, bisa saja lewat akuisisi di Tugu Re atau mencari mitra strategis untuk Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Tugu Insurance Company dan Tugu Re. Kami juga akan meningkatkan laba di Pratama Mitra Sejati, Samsung Tugu dan Maipark," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News