Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Tugu Pratama Indonesia alias TPI boleh unjuk gigi. Pasalnya, setelah sempat merugi hingga Rp 25,82 miliar pada kuartal pertama tahun lalu, perusahaan asuransi kerugian tersebut mampu membukukan keuntungan sebesar Rp 83,17 miliar pada periode yang sama tahun ini. Bahkan, pencapaian laba ini sudah 40,7% dari target yang dibidik sebesar Rp 204,31 miliar.
Yasril Y Rasyid, Direktur Utama TPI mengatakan, pertumbuhan laba bersihnya ditopang oleh bisnis penutupan asuransi yang terus berkembang. Hal ini tercermin dari perolehan premi bruto sebesar Rp 667,18 miliar atawa naik 258% ketimbang kuartal pertama tahun lalu yang hanya berkisar Rp 258,87 miliar.
"Premi yang kami kantongi pada kuartal pertama ini sudah 26% dari target sebesar Rp 2,555 triliun. Melihat tren siklus bisnis kami, umumnya banyak terjadi penutupan justru pada kuartal kedua dan kuartal keempat. Itu artinya, kami bisa memperoleh premi bruto lebih dari Rp 3 triliun sampai akhir tahun nanti," ujarnya, Kamis (21/5).
Selain premi, hasil underwritingnya melesat 174%, yaitu dari Rp 29,10 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi sebesar Rp 50,75 miliar pada periode yang sama tahun ini. Peningkatan hasil underwriting karena seleksi risiko yang dilakukan perseroan membaik, seiring dengan menipisnya bisnis asuransi dari sektor migas.
Sayangnya, peningkatan hasil underwriting ini diikuti dengan kenaikan beban underwriting. Beban underwriting perseroan tercatat tumbuh 141,1% menjadi Rp 70,35 miliar. Sedangkan, dari sisi hasil investasi, TPI meraup keuntungan Rp 23,58 miliar. Realisasi ini sudah 23,6% dari target perseroan yang sebesar Rp 99,81 miliar.
"Tahun ini, strategi kami akan meningkatkan existing business, menciptakan sumber pertumbuhan baru, meningkatkan hasil underwriting dan hasil non operasi, melakukan efisiensi biaya operasional dan belanja modal, tumbuh anorganik, serta menurunkan beban underwriting," terang dia.
Strategi ini sekaligus menjadi peta jalan yang akan mendukung target perseroan mengembalikan TPI sebagai perusahaan asuransi kerugian nomor wahid di Indonesia dan menguasai pangsa pasar. "Tahun ini, kami ingin menduduki peringkat ketiga dari sisi pendapatan premi bruto. Tahun 2019 nanti, kami akan menjadi nomor satu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News