Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan tren digitalisasi yang kian masif, jumlah transaksi maupun jumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimiliki bank kian susut. Beberapa bank pun mulai menambah fungsi mesin ATM yang ada saat ini untuk melengkapi layanan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi menggunakan kartu ATM/Debit mengalami penurunan sebesar 5,41% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 615,18 triliun.
Perkembangan transaksi ATM perseroan mengalami penurunan dalam beberapa periode terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, di antaranya adalah peningkatan adopsi layanan perbankan digital oleh nasabah, kemudahan dan keamanan yang ditawarkan oleh aplikasi mobile banking, serta penurunan frekuensi penggunaan uang tunai dalam transaksi sehari-hari.
Baca Juga: Transaksi Digital Naik, Transaksi di Mesin ATM Turun
Head of Division Retail Digital Product and Partnership PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Mesah Roni Ginting mengakui, sejak awal tahun 2024 hingga saat ini, akumulasi transaksi ATM perseroan menunjukkan penurunan sebesar 10% dari tahun sebelumnya.
"Namun, di sisi lain, kami melihat peningkatan signifikan dalam transaksi digital. Transaksi melalui platform mobile banking mencerminkan peningkatan sebesar 70% dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun lalu," kata Roni kepada kontan.co.id, Kamis (11/7).
Peningkatan ini disebut Roni menunjukkan bahwa nasabah semakin nyaman dan percaya untuk melakukan transaksi melalui saluran digital, yang menawarkan kemudahan, kecepatan, dan keamanan.
Adapun, saat ini, perseroan mengoperasikan sebanyak 13.390 mesin ATM di seluruh Indonesia. Jumlah ini tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalu, seiring dengan upaya efisiensi dan optimalisasi jaringan ATM untuk menyesuaikan dengan perubahan perilaku nasabah yang lebih memilih transaksi digital.
Baca Juga: Transaksi di Mesin ATM Semakin Menyusut, Pertanda Mulai Ditinggalkan?
Roni menyebut, tren hingga akhir tahun diperkirakan akan tetap menunjukkan penurunan dalam transaksi ATM seiring dengan semakin tingginya adopsi layanan digital. Namun, perseroan tetap menjaga kualitas layanan dan aksesibilitas bagi nasabah yang masih memerlukan transaksi tunai melalui ATM.
"Serta untuk menjaga optimalisasi dan efisiensi operasional ATM kami bersinergi dengan himbara melalui Program ATM Link. Kami juga terus berinovasi dan mengembangkan layanan digital untuk memastikan kenyamanan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi," tandasnya.