Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Thomas mengatakan, BTN masih akan mempertahankan ATM/CRM sebagai salah satu layanan bank kepada masyarakat dengan jumlah kepemilikan mesin tidak akan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun lalu.
"Meskipun cashless society sudah jauh berkembang dari tahun-tahun sebelumnya, namun masyarakat masih membutuhkan uang kartal untuk bertransaksi dan kebutuhan tersebut bisa dipenuhi oleh mesin ATM/CRM," tambahnya.
Meskipun kata Thomas dari jumlah transaksi cederung menurun, pihaknya tetap melakukan inovasi dengan menggantikan beberapa mesin ATM menjadi CRM sehingga mampu memenuhi kebutuhan untuk setoran dan tarik tunai serta transaksi purchase/payment.
Baca Juga: Inovasi Jadi Kunci Transaksi Digital Perbankan Kian Melesat
Di sisi lain, SVP Digital Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Yanto Masyap mengatakan, saat ini ATM masih menjadi salah satu alternatif untuk bertransaksi, utamanya untuk penarikan tunai. hal ini terlihat dari peningkatan jumlah transaksi ATM posisi Juni 2024 YoY.
Pertumbuhan transaksi ini salah satunya dikontribusi oleh fitur tarik tunai tanpa kartu di Livin' by Mandiri yang tumbuh 76% YoY.
"Sampai dengan Juni 2024, frekuensi transaksi mencapai 530 juta transaksi atau meningkat 4% secara yoy dengan 13.00 jumlah ATM dan CRM Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Yanto.
Baca Juga: Kian Berkontribusi, Tren Transaksi Digital Bank Mandiri Terus Meningkat
Menurut yanto, transaksi ATM di tahun 2024 akan terus mengalami shifting transaksi ke channel digital, terutama untuk transaksi non tunai yang sekarang semuanya sudah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah di Livin' by Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News