kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transaksi non tunai naik signifikan, dompet digital pilih tingkatkan layanan


Kamis, 09 Juli 2020 / 16:10 WIB
Transaksi non tunai naik signifikan, dompet digital pilih tingkatkan layanan
ILUSTRASI. Aplikasi LinkAja


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang masih mewabah membuat transaksi non tunai terus digalakan. Selain mengurangi penyebaran covid-19, hal ini juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

PT Visionet Internasional alias OVO misalnya, yang mencatat selama pandemi OVO berhasil mencatat pertumbuhan transaksi yang signifikan. Tercatat, pertumbuhan online commerce lebih dari 110%, layanan pesan antar makanan lebih dari 15% serta pencarian data pinjaman meningkat hampir 50%.

Baca Juga: Di tengah pandemi, Koinworks mampu catatkan pertumbuhan bisnis

Tak hanya itu, OVO juga mengklaim terjadi pertumbuhan pengguna baru yang mencapai 267%. Oleh sebabnya, pertumbuhan ini terus memotivasi OVO untuk memberikan pelayanan finansial yang dapat menunjang kehidupan masyarakat.

“Pertumbuhan ini tentu di dorong oleh gaya hidup masyarakat yang ikut berubah, termasuk cara mereka melakukan transaksi guna memenuhi kebutuhannya. Karena pertumbuhan tersebut, OVO berupaya untuk memberikan berbagai kemudahan bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan selama periode ini,” ujar Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra kepada Kontan (9/7).

Lanjut ia, ke depan prospek uang elektronik di tahun ini sangatlah besar. Sebab, adanya pemberlakuan new normal membuat masyarakat beralih ke ranah digital, khususnya dalam sistem pembayaran.

Oleh sebabnya, OVO sebagai salah satu uang elektronik di Indonesia berusaha untuk meningkatkan keamanan, kemudahan, kenyamanan sekaligus user experience guna menarik minat masyarakat untuk mengadopsi keuangan digital.

Baca Juga: Marak penawaran investasi ilegal lewat medsos, Bappebti blokir ratusan domain di 2020

Terlebih, Karaniya menilai keuangan digital memegang peran penting dalam menjaga aktivitas perekonomian. Hal ini mendorong OVO untuk menjaga layanannya selama pandemi maupun ke depan.

“Ke depan, OVO berencana akan berinovasi mengembangkan layanannya dengan terus mengembangkan layanan asuransi, serta merambah ke supply chain lending. Sejalan dengan keutuhan masyarakat, Inovasi yang berkembang mendorong OVO untuk terus menjadi pilihan pengguna dalam melakukan transaksi,” tutup Karaniya.

Hal senada juga dirasakan oleh PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja). Chief Marketing Officer LinkAja Edward Killian menilai, sejak Juni 2020 transaksi LinkAja meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode Mei.

Edward bilang, pertumbuhan itu terjadi pada pembayaran transportasi, pembayaran transaksi SPBU, top up uang elektronik serta pembayaran merchant offline.

Baca Juga: Di tengah pandemi, pertumbuhan pinjaman Investree diklaim masih stabil

“Bahkan, kami juga mencatat adapun total merchant di pusat perbelanjaan sudah mencapai 11.000 offline national merchant yang telah menerima LinkAja. Sementara local offline merchant yang telah terhubung dengan LinkAja mencapai 234.000, serta sebanyak 481 pedagang pasar yang telah menerima LinkAja,” kata Edward.

Melihat hal ini, pihaknya memprediksi sampai akhir tahun transaksi non tunai akan tumbuh signifikan. Hal itu dikarenakan adanya kebutuhan sekaligus adopsi dari penggunaan transaksi non tunai.

“LinkAja akan terus memperluas ekosistem pembayaran yang lengkap, seusai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di kota tier II dan III. Diharapkan, nantinya masyarakat bisa nyaman dalam menggunakan 1 uang elektronik untuk memenuhi berbagai kebutuhan,” paparnya.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi XI DPR: Revisi UU BI adalah langkah antisipatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×