kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Transaksi Selama Ramadan Naik, Artajasa Prioritaskan Keamanan


Kamis, 10 April 2025 / 09:36 WIB
Transaksi Selama Ramadan Naik, Artajasa Prioritaskan Keamanan
ILUSTRASI. Artajasa catat transaksi melalui ATM Bersama dan ATM Bersama QR tumbuh 17,5%, sementara ATM Bersama Debit tumbuh 18,3%.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia sistem pembayaran digital, Artajasa, mencatat segala transaksi pembayaran yang dikelolanya mengalami tren peningkatan selama bulan Ramadan. Sejalan dengan peningkatan transaksi, keamanan layanan juga jadi upaya yang selalu dikembangkan Artajasa.

Artajasa mencatat jumlah transaksi yang diproses melalui jaringannya meningkat pada Maret 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Transaksi melalui ATM Bersama dan ATM Bersama QR tumbuh 17,5%, sementara ATM Bersama Debit tumbuh 18,3%.

Selain itu, perputaran uang elektronik serta penggunaan kartu debit dan kredit diklaim juga mengalami kenaikan signifikan dalam periode tersebut. Sayangnya, tak disebutkan nilai kenaikannya.

Direktur Utama Artajasa Armand Hermawan mengatakan sejalan dengan meningkatnya transaksi digital itu, aspek keamanan pada akhirnya menjadi perhatian utama. 

Baca Juga: BRI dan Artajasa Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal

Menurutnya, potensi risiko kejahatan siber, seperti phishing dan skimming, semakin meningkat seiring dengan melonjaknya jumlah transaksi. 

Ia bilang selama ini  pihaknya bekerja sama dengan mitra strategis yang merupakan pakar keamanan siber serta menerapkan standar global yang ketat untuk memastikan setiap transaksi tetap aman dan terlindungi.

“Kepercayaan masyarakat terhadap layanan pembayaran digital harus diimbangi dengan infrastruktur yang andal serta mekanisme perlindungan yang kuat,” kata Armand dalam keterangan resminya, Kamis (10/4).

Lebih lanjut, Armand bilang pihaknya secara berkala konsisten memperbarui sistem yang ada. Ditambah, melakukan pengawasan yang ketat terhadap segala transaksi.

Tak hanya itu, ia juga memastikan sinergi dengan regulator serta berbagai institusi lintas industri juga menjadi bagian dari strategi untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang lebih aman, andal, dan inklusif.

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) Umumkan Utang Turun 17,5% pada Tahun 2024

Menarik Dibaca: Daftar Promo Hokben Hemat Tebus Murah April, Ragam Menu Spesial Mulai Rp 5.000 Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×