kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren Bisnis Bancassurance Kian Redup


Jumat, 01 Desember 2023 / 19:04 WIB
Tren Bisnis Bancassurance Kian Redup
ILUSTRASI. Tren penjualan bisnis asuransi melalui bank atau kerap dikenal dengan bancassurance terus melanjutkan penurunan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/11/2021.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penjualan bisnis asuransi melalui bank atau kerap dikenal dengan bancassurance terus melanjutkan penurunan. Penjualan produk unitlink pun disebut-sebut menjadi salah satu penyebabnya.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi yang berasal dari kanal bancassurance senilai Rp 56,08 triliun per September 2023. Angka tersebut menurun dari periode sama tahun lalu yang sebesar 14,6%.

GM Wealth Management PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Henny Eugenia membenarkan bahwa ada penurunan untuk bisnis bancassurance. Di mana, penurunannya mencapai 8% YoY di periode yang sama dengan ada penurunan penjualan unitlink.

Oleh karenanya, Henny menyebutkan pihaknya telah mengantisipasi dengan beralih pada fokus penjualan pada produk asuransi tradisional dengan proteksi jangka menengah dan pendek. Penjualannya pun meningkat hingga 13% secara tahunan.

Baca Juga: Penjualan Asuransi Mikro BNI Life Melesat 900% Lebih per Kuartal III-2023

“Kami masih optimistis bahwa bisnis bancassurance masih bisa bangkit kembali di 2024 terutama dari penjualan produk asuransi tradisional,” ujar Henny, Jumat (1/12).

Lebih lanjut, ia juga telah melakukan beberapa inisiatif, dalam hal ini menambah channel penjualan distribusi untuk produk asuransi mikro untuk dapat meningkatkan penetrasi pada segmen yang lebih besar.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Divisi Wealth Management PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Frengky Rosadrian. Ia bilang penjualan beberapa produk unitlink yang dihentikan pemasarannya.

Oleh karena itu, kinerja penjualan bancassurance hingga Noember pun mengalami penurunan penurunan sebesar 20% YoY. Hanya saja, fee based income bancassurance di BTN sudah berkontribusi sekitar 30% dari target fee based income bisnis wealth management.

“Di tahun 2024, kami tidak hanya fokus pada penjualan tapi juga pemenuhan produk sesuai kebutuhan nasabah,” ujar Frengky. 

Baca Juga: Allianz Resmi Hadirkan Allianz Syariah, Berbagi Kebaikan yang Menguatkan

Berbeda, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn melihat bisnis bancassurance masih memiliki pertumbuhan transaksi yang berkontribusi pada kenaikan pendapatan selain bunga. Hanya saja, ia enggan menyebutkan pertumbuhannya.

Ia juga optimistis bisnis bancassurance masih memiliki potensi untuk terus tumbuh. Ini ditopang kerjasama dengan berbagai mitra asuransi dan akan terus mempertimbangkan berbagai produk yang disesuaikan kebutuhan nasabah.

Sebagai informasi, pendapatan selain bunga BCA di September 2023 senilai Rp 18,3 triliun atau tumbuh 9,7% YoY. Di mana, kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,7% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×