kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tren Bunga Tinggi Bikin Bank Syariah Khawatir


Jumat, 31 Oktober 2008 / 08:22 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengelola bank syariah mengkhawatirkan tren bunga yang tak kunjung turun. Mereka khawatir semakin sulit mengajak masyarakat menempatkan duitnya di bank syariah karena bank-bank konvensional menawarkan bunga yang tinggi.

Keprihatinan itu disuarakan oleh pengelola Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Pengelola kedua bank tersebut mengaku, dana masyarakat yang masuk brankas mereka belakangan ini makin surut.

Direktur Keuangan Bank Muamalat, Andi Buchari Fathoeddin menuturkan, bank syariah tak bisa mengerek tinggi-tinggi imbal hasil simpanan. Karena, "Kami juga tak bisa meminta imbal hasil pembiayaan terlalu tinggi," kilah Andi.

Per akhir Oktober 2008, pengelola Bank Muamalat memberikan nisbah bagi hasil sebesar 22% untuk simpanan. Nisbah sebesar itu setara dengan bunga bank konvensional sebesar 7,5%. Untuk nasabah deposito, Bank Muamalat memberikan nisbah yang besarnya dua kali lipat dari nisbah tabungan, yaitu berkisar 50% -54%. Itu setara dengan bunga bank konvensional sebesar 12%.

Bank syariah juga tak bisa menawarkan imbal hasil yang kelewat tinggi, tutur Andi, karena terbatasnya instrumen investasi syariah yang tersedia.

Di Bank Syariah Mandiri (BSM), penurunan minat nasabah tak cuma dalam menabung tapi juga dalam meminta kredit. Mungkin karena likuiditas sedang ketat. "Keinginan masyarakat untuk membuka usaha jadi turun," kata Direktur Ritel Bank Syariah Mandiri (BSM), Hanawijaya, kemarin.

Penurunan permintaan pembiayaan itu menyulitkan bank syariah dalam mencari pendapatan. Selama ini, marjin simpanan dan pinjaman merupakan bisnis utama bank syariah.

Memang, masih ada penghasilan jasa atawa fee based income seperti biaya administrasi. Namun jumlah pendapatan berbasis fee ini tak sebesar keuntungan simpanan dan pinjaman. "Fee based income itu kecil sekali. Kami mengandalkan bagi hasil simpanan dan pembiayaan," ujar Hanawijaya. Celakanya lagi, penghasilan dari jasa ikut menurun karena penurunan volume transaksi di bank syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×