CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Tren penarikan kendaraan multifinance semakin melandai sampai kuartal III 2021


Minggu, 31 Oktober 2021 / 15:00 WIB
Tren penarikan kendaraan multifinance semakin melandai sampai kuartal III 2021
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembayaran kredit melalui aplikasi digital di kantor cabang perusahaan pembiayaan di Jakarta, Jumat (10/9/2021). Tren penarikan kendaraan multifinance semakin melandai sampai kuartal III 2021.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Secara perlahan, bisnis multifinance mulai menunjukkan perbaikan seiring aktivitas masyarakat yang mulai pulih akibat kasus Covid-19 yang juga turun. Salah satu tandanya ialah menurunnya tren penarikan kendaraan di industri multifinance.

Salah satu pemain multifinance, PT CIMB Niaga Auto Finance pun mengaku tren penarikan kendaraan semakin menurun sejalan dengan kapasitas membayar cicilan dari nasabah di CNAF yang terlihat membaik.

Asal tahu saja, rasio kredit macet di CNAF per September 2021 ada di level 1,28% membaik 10 bps secara year-on-year (yoy).

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa angka pengembalian unit nasabah terus menurun jika melihat dari kuartal ke kuartal melihat kondisi yang terus pulih.

Baca Juga: Multifinance siapkan jurus untuk mengejar target jelang akhir tahun

“Pada kuartal 1/2021, angka pengembalian unit oleh nasabah sebanyak 331 unit, di kuartal II menurun ke angka 317 unit dan kuartal III menurun lagi ke angka 249 unit,” ujar Ristiawan.

Namun, jika dibandingkan secara yoy, Ristiawan bilang bahwa angka pengembalian kendaraan memang masih lebih tinggi dari tahun lalu. Bukan tanpa alasan, dampak pandemi baru sangat berasa terhadap perekonomian masyarakat Indonesia mulai di periode kuartal II/2020  dan seterusnya dipengaruhi dampak kebijakan PSBB dan PPKM.

Tercatat hingga bulan September 2021 secara year to date, total pengembalian unit ada di level 897 unit meningkat dari angka tahun 2020 yang di level 358 unit.

Tak banyak berbeda, Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja juga bilang kalau tren penarikan kendaraan di MUF juga terlihat melandai. Sebagai gambaran di situasi pandemi, penarikan unit jaminan tertinggi hingga mendekati 1.400 unit dalam satu bulan. “Kalau September 2021 hanya di kisaran 1.000 unit,” ucap Stanley.

Baca Juga: Perusahaan multifinance sudah merencanakan penerbitan obligasi di tahun depan

Menurutnya, penarikan kendaraan diperkirakan akan stabil seperti yang sudah terjadi saat ini. Namun, dengan syarat tidak ada lonjakan Covid-19 kembali yang diikuti dengan pembatasan ketat kegiatan masyarakat. 

Sementara itu, Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim, menambahkan kalau tren penarikan unit masih akan terus naik meskipun saat ini di BCA Finance masih terhitung stabil meski tak menyebut angka pastinya. 

Roni beralasan tren naik itu akan terlihat jika masa restrukturisasi sudah habis karena saat ini kondisi penarikan unit yang stabil sedikit banyak karena dibantu dengan program restrukturisasi.

“Banyak yang setelah masa restrukturisasi habis, masih mengalami kesulitan,” ujar Roni.

Selanjutnya: Tren restrukturisasi nasabah multifinance melandai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×