kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   -14.000   -0,83%
  • USD/IDR 16.434   -89,00   -0,54%
  • IDX 6.538   -60,02   -0,91%
  • KOMPAS100 935   -14,73   -1,55%
  • LQ45 732   -7,58   -1,02%
  • ISSI 204   -2,02   -0,98%
  • IDX30 381   -3,70   -0,96%
  • IDXHIDIV20 459   -2,49   -0,54%
  • IDX80 106   -1,60   -1,48%
  • IDXV30 110   -2,31   -2,06%
  • IDXQ30 125   -0,86   -0,68%

Trust Finance masih andalkan pinjaman untuk kebutuhan di 2012


Selasa, 08 November 2011 / 19:38 WIB
ILUSTRASI. Intip taman bermain Super Nintendo World, taman bermain bertema Super Mario di Jepang


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan masih menjadi andalan Trust Finance dalam memenuhi kebutuhan dananya. Seluruh kebutuhan dana tahun depan yang diperkirakan meningkat 30%-35% dari tahun ini, akan diambil dari pinjaman perbankan.

Jika kebutuhan dana tahun ini dialokasikan sebesar Rp 325 miliar, berarti kebutuhan dana tahun depan berkisar Rp 422,5 miliar - Rp 438,75 miliar. Kenaikannya sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan yang ditargetkan Trust. "Yang penting bisa menutup kalau ada kenaikan pembiayaan 30% - 35%," kata Muhamad Nashir, Direktur Utama Trust, Selasa (8/11).

Trust akan bekerjasama dengan sejumlah bank lokal yang selama ini sudah menjadi mitranya. Bank-bank tersebut antara lain Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Artha Graha Internasional, Bank Panin Syariah, Bank SBI Indonesia, Bank Windu Kentjana International, Bank Central Asia (BCA), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Yang terbaru, Trust menerima pinjaman senilai Rp 10 miliar dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Rp 50 miliar dari Bank Muamalat. Saat ini Trust juga tengah menjajaki perbankan untuk menambah plafon pinjaman. "Kami sedang proses pengajuan ke BSM senilai Rp 299 miliar," ungkap Nashir.

Faktor kemudahan diakui Nashir menjadi pertimbangan untuk mencari pendanaan dari perbankan ketimbang pasar modal. Sejak perusahaan ini berdiri, belum pernah sekalipun menerbitkan obligasi. "Perbankan relatif lebih murah dan gampang," ujarnya.

Trust juga tidak menggunakan ekuitasnya untuk menutup kebutuhan dana. Nashir beralasan, pemegang saham belum menyuntikkan modal lagi.

Bisnis Trust didominasi alat berat sebesar 75%. Sedangkan pembiayaan mobil bekas yang tahun lalu masih menelan porsi 40%, tahun ini menyusut menjadi kurang dari 25%. Tahun depan, Trust akan lebih berkonsentrasi ke pembiayaan alat berat. Apalagi Nashir bilang spread dari pembiayaan alat berat bisa 5% lebih tinggi daripada mobil.

Sebagian besar alat berat yang dibiayai Trust untuk sektor pertambangan. Harga batubara yang dinilai stabil diharap bisa mendongkrak penjualan. Selain pertambangan, Trust juga menyediakan pembiayaan untuk alat berat di sektor konstruksi dan perkebunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×