Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menambah likuiditas ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp 200 triliun baru-baru ini. Kebijakan tersebut tampaknya bisa berdampak terhadap kinerja investasi asuransi, khususnya penempatan di instrumen deposito. Sebab, likuiditas yang longgar bisa membuat biaya dana menurun, sehingga menekan pendapatan bunga deposito yang diparkir di Himbara.
Mengenai hal itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) memiliki beberapa pertimbangan dalam menempatkan investasi untuk penempatan baru atau perpanjangan di instrumen deposito. Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance Fitri Azwar menyebut pada setiap proses penempatan di deposito, perusahaan akan mempertimbangkan terkait dengan penawaran tingkat bunga terbaik dari bank rekanan yang dimiliki.
Baca Juga: Meneropong Prospek Tugu Insurance (TUGU)
"Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan hasil investasi," ucapnya kepada Kontan, Jumat (19/9/2025).
Selain itu, Fitri menerangkan perusahaan juga akan tetap menjaga batas eksposur penempatan investasi di instrumen obligasi pada satu pihak. Hal itu menjadi bagian dari manajemen risiko Tugu Insurance.
Fitri menyampaikan saat ini Tugu Insurance telah memiliki sejumlah rekanan bank untuk penempatan deposito dan tidak terbatas pada bank Himbara.
Baca Juga: Tugu Insurance Berupaya Jaga Rasio Klaim di Bawah 50% hingga Akhir 2025
Selain deposito, dia bilang perusahaan juga memiliki opsi pengelolaan portofolio, dengan melakukan penempatan pada beberapa instrumen pasar uang, seperti Surat Utang Negara (SUN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan Reksadana Pasar Uang.
Sementara itu, Fitri mengungkapkan berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 Juni 2025, porsi penempatan investasi Tugu Insurance di deposito sebesar 22% dari total investasi perusahaan. Dia bilang penempatan pada bank Himbara di bawah 80% dari total investasi deposito.
Baca Juga: Jaga Kinerja, Tugu Insurance Optimalkan Captive Market
Selanjutnya: Dorong Hilirisasi, Kemendag Tegaskan Pungutan Ekspor Minyak Sawit Tetap Berlaku
Menarik Dibaca: Token SUN Melejit 33%, Masuk Top Gainers saat Pasar Kripto Turun Tajam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News