Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Produk unitlink seakan menghipnotis para pemain industri asuransi menjadi produk yang diidolakan di tahun ini. Tengok saja, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri juga bakal menggenjot produk proteksi berbalut investasi ini.
Fauzi Arfan, Direktur Pemasaran Tugu Mandiri menargetkan, penjualan unitlink sedikitnya menyumbang 10% dari total penjualan produk perusahaan. Perusahaan akan memberikan tambahan layanan fasilitas untuk mengembangkan unitlink.
Tak ketinggalan, Tugu Mandiri membuat produk asuransi tambahan baru (riders) yang mendorong daya tarik unitlink. "Tahun ini ada produk yang kami keluarkan, tapi masih rahasia," kata Fauzi.
Kontribusi unitlink di Tugu Mandiri memang belum terlalu besar lantaran perusahaan baru menjual produk ini di tahun 2012. Tugu Mandiri masih mengandalkan penjualan produk asuransi tradisional.
Untuk mendorong penjualan unitlink dan asuransi retail, Tugu Mandiri juga berniat mendorong penjualan lewat jalur perbankan atau bancassurance. Meski begitu, kanal distribusi lain seperti manfaat karyawan korporasi (corporate), keagenan, direct marketing/tele marketing (DMTM), dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), dan affinity tetap digenjot. Sekadar informasi, jalur affinity dilakukan dengan cara menggandeng mitra lain yang sudah memiliki pelanggan sendiri.
“Kami akan mengembangkan jalur distribusi, khususnya dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan asurnasi masyarakat yang kini semakin tersegmentasi,” kata Fauzi.
Untuk catatan saja, di akhir tahun lalu, Tugu Mandiri mencatat, penyumbang terbesar premi perusahaan datang dari nasabah captive. Segmen ini menyumbang 62,9% terhadap premi keseluruhan. Sedangkan nasabah korporasi sebesar 24,1%. Sisanya dari jalur distribusi DMTM, bancassurance dan affinity.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News