Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sepertinya punya semangat baru usai penambahan modal yang dilakukan oleh induk usahanya. Perusahaan asuransi jiwa yang sempat berkantong kempes dan kekurangan modal tersebut, kini mulai menyasar segmen non-captiveuntuk memperbesar skala usaha.
Awalnya, perseroan yang sahamnya tersebar 47,42% di Dana Pensiun Pertamina, 28,78% di PT Timah Tbk, 22,27% di Tugu Pratama Interindo dan 1,08% dikempit oleh Kementerian Keuangan ini hanya terkonsentrasi pada pasar-pasar captive atau yang terelasi dengan induk usaha mereka.
“Namun, pelan-pelan, kami membuka pasar-pasar bebas alias non-captive untuk memperbesar pangsa pasar Tugu Mandiri juga,” ujar Fauzi Arfan, Pejabat Sementara Direktur Utama Tugu Mandiri ditemui KONTAN, Jumat (10/10) kemarin.
Salah satu strategi, yakni menjalin kerja sama-kerja sama baru dengan perusahaan atau komunitas dari pasar bebas untuk menawarkan produk perlindungan risiko. Selain itu, perseroan juga memperbaiki jalur distribusi dan meningkatkan kontribusi dari kanal keagenan dan alternatif.
Selama ini, perseroan banyak mengandalkan kanal distribusi khusus, yaitu Group Medical Distribution dan Corporate. Dua jalur ini berkontribusi besar terhadap kelangsungan bisnis Tugu Mandiri, namun terkonsentrasi hanya pada pasar-pasar captive.
Saat ini, sambung dia, komposisi bisnis dari pasar captive masih dominan, yakni mencapai 90%. Ke depan, pihaknya mengupayakan pasarcaptive dan non-captive menjadi fifty-fifty. “Tetapi, kami tidak tahu butuh waktu berapa lama untuk menuju kesana,” terang dia.
Sampai Agustus 2014, Tugu Mandiri tercatat merangkul 50.000 – 60.000 peserta dari 200 – 500 institusi. Adapun, premi yang dikantonginya mencapai Rp 176 miliar atau tumbuh sekitar 20% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News