Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Perseroan juga aktif mengantisipasi dampak pandemi pada sejumlah lini bisnis asuransi, khususnya asuransi kredit. Untuk underwriting, Adi mengaku, Perseroan lebih waspada dan selektif, khususnya kepada industri[1]industri yang berpotensi terdampak pandemi.
Di samping itu, Adi mengatakan capaian itu menunjukkan keberhasilan upaya jangka panjang perseroan untuk merubah pola pencadangan menjadi lebih konservatif sejak 2019.
“Saat pandemi, pendapatan menurun, tetapi cadangan yang lebih konservatif itu bisa menutupi pengurangan pendapatan pada 2020,” ujarnya.
Di sisi investasi, Adi mengatakan, Perseroan seringkali memanfaatkan momentum pada 2020 dan 2021. Tidak mengherankan, jelas dia, pendapatan investasi pada periode tersebut bisa memberikan hasil yang cukup baik.
Berdasarkan data OJK, premi bruto industri reasuransi pada 2021 turun 16,35% menjadi Rp18,85 triliun dengan pendapatan underwriting tumbuh 8,88% menjadi Rp10,39 triliun.
Otoritas juga mencatat total aset industri reasuransi pada 2021 bertumbuh 6,54% menjadi Rp28,75 triliun, sedangkan total investasinya menurun 0,24% menjadi Rp15,25 triliun.
Baca Juga: Klaim reasuransi kredit meningkat, industri dorong mitigasi
Penguatan Internal dan Tata Kelola
Kinerja positif tersebut tidak lepas dari upaya Tugure dalam menerapkan strategi penguatan internal dan tata kelola perusahaan di setiap divisi.
Adi mencontohkan Group Human Resources Department (HRD) & General Services Tugure pada 2021 antara lain mendorong Restrukturisasi Group kerja yang lebih agile dan mengedepankan teknologi informasi.
Group Corporate Secretary, sambung dia, memastikan dilaksanakannya Tata Kelola bagi Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris, memastikan layanan hukum di Perseroan serta mempertahankan branding positif Perseroan.
“Group Compliance juga telah melaksanakan hal-hal antara lain penguatan atas pemenuhan kebijakan sesuai regulasi dan kepatuhan dalam pelaporan kepada OJK serta peningkatan budaya patuh melalui sosialisasi dan campaign kepatuhan, dan meningkatkan Risk Awareness di seluruh lini Perusahaan,” ujarnya.
Sementara itu, Group IT Tugure pada 2021 antara lain mengembangkan aplikasi termasuk untuk menyelesaikan Modul-modul guna percepatan Integrasi Proses dan akurasi data yang proper.
Di samping memacu kinerja dan memperkuat tata kelola, Adi menambahkan Tugure juga terus merealisasikan program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) secara berkesinambungan mengacu pada implementasi SGD’s.
“Memang belum semua aspek kami jalankan, namun kami berkomitmen akan terus meningkatkan poin-poin tersebut,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News