kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Tujuh agenda OJK kembangkan industri keuangan


Rabu, 17 September 2014 / 13:44 WIB
Tujuh agenda OJK kembangkan industri keuangan
ILUSTRASI. Sebuah model pesawat tempur China terlihat di depan bendera China dan Taiwan dalam ilustrasi yang diambil pada Kamis (28/4/2022). REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya mengembangkan industri keuangan yang mudah diakses serta meningkatkan daya kompetisi guna meningkatkan keterikatan  hubungan antara industri keuangan satu dengan industri keuangan lainnya.

Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, ada tujuh agenda yang jadi prioritas untuk mewujudkan upaya mengembangkan industri keuangan tersebut.

Pertama, pihaknya akan melakukan pengembangan produk keuangan. Tidak hanya produk bank, tetapi juga produk pasar modal dan keuangan non bank.

"Proses perijinan perlu dipercepat dan dipermudah supaya bisa diakses, ujarnya Rabu (17/9).

Kedua, Pihaknya akan mengembangkan akses pasar yang lebih mudah. Sehingga, penetrasi produk pasar keuangan bisa meluas. Salah satu cara mekanisme yang akan dikembangkan adalah memanfaatkan jaringan bank untuk menjual produk-produk pasar modal atau asuransi.

Ketiga, edukasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang luas dalam meningkatkan kapasitas industri secara keseluruhan.

"Terutama, untuk menghadapi integrasi perekonomian ASEAN," tutur Muliaman.

Menurut dia, ilmu yang diajarkan di sekolah formal saat ini belum mampu menjawab kebutuhan industri. Oleh karena itu, perlu perbaikan kurikulum dan edukasi para pengajar.

Kemudian, poin keempat adalah arah yang lebih jelas mengenai peran teknologi. Karena, teknologi dinilai sebagai kunci untuk meningkatkan efisiensi sehingga biaya transaksi lebih murah.

Agenda kelima, harmonisasi regulasi yang konsiten dan tidak tumpang tindih antar sektor-sektor yang ada. Ia berpendapat, setiap regulasi harus saling melengkapi dan mendukung bukan saling kontradiktif.

Keenam, perlunya meningkatkan integrasi pengawasan yang selama ini masih dilakukan secara parsial dalam mengantisipasi interkonektifitas yang lebih kompleks.

Hal ini perlu dilakukan agar pengawasan yang dilakukan terhadap emiten lebih menyeluruh. Sehingga, bisa diketahui secara utuh masalah yang ada pada induk dan usahanya. Muliaman bilang, perilaku anak usaha bisa memengaruhi kesehatan induknya.

"Kami akan buat aturan untuk perusahaan induk mengelola anak usaha," ungkapnya.

Terakhir, OJK akan  melakukan pengembangan kelembagaan dalam rangka mendorong industri keuangan untuk penyediaan jasa keuangan yang lebih spesifik.

"Tujuh agenda akan jadi perhatian bersama agar industri jasa keuangan lebih kompetitif. Dilengkapi dengan pengawasan yang terintegrasi," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×