kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tujuh investor serius melirik Bank Mutiara


Jumat, 04 April 2014 / 07:45 WIB
Tujuh investor serius melirik Bank Mutiara
ILUSTRASI. Menurut BKPM, satu-satunya cara yang mesti dilakukanuntuk jaga perekonomian adalah dengan jaminan stabilitas.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Kendati sarat isu politik dan dibayangi rapor merah, pesona Bank Mutiara terbukti berhasil menggaet tujuh investor. Para calon pembeli Mutiara adalah beberapa bank asing dan perusahaan investasi (private equity), baik asing maupun lokal.
Kartika Wirjoatmodjo, anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menyampaikan, sudah ada tujuh calon investor yang telah menyatakan minatnya membeli Mutiara.

Tiko, sapaan akrab Kartika, merinci, dari tujuh calon investor tadi, satu calon investor berasal dari Jepang. Kemudian satu hingga dua calon investor berasal dari China dan satu calon investor lagi dari Malaysia.Tiko juga membenarkan adanya pernyataan minat dari calon investor yang mengatasnamakan pemegang saham PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk. "Soal keseriusan minat dari pemegang saham CMNP, kami tinggal tunggu saja sampai batas waktu yang telah kami tetapkan," jelas Tiko.

Jusuf Hamka, mantan Direktur Utama CMNP, menyatakan dirinya sudah membentuk perusahaan hasil kongsi (konsorsium) untuk membeli Mutiara. Konsorsium CMNP mendirikan perusahaan investasi sebagai kendaraan untuk memiliki Mutiara.

Harus tunai, bukan cicil

Saat ini, Jusuf menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan konsorsium CMNP. Jusuf bilang, pihaknya telah mengirimkan proposal pernyataan minat terhadap Bank Mutiara ke LPS. Bahkan, konsorsium ini telah mengajukan penawaran hingga Rp 8 triliun, atau lebih tinggi Rp 100 miliar dari nilai penanaman modal sementara (PMS) yang disuntik LPS sebesar Rp 7,9 triliun.

"Bank Mutiara, kan, sudah bagus setelah diambilalih LPS. Jadi kami menawar Rp 8 triliun. Agar tidak menjadi beban politik jika harga di bawah PMS dan ini bentuk rasa nasionalisme," terang Jusuf kepada KONTAN, Kamis (3/4). Konsorsium bentukan CMNP tersebut terdiri dari dua investor lokal. "Saya sedang di London untuk bertemu salah satu fund manager yang juga akan diajak sebagai bagian dari konsorsium," tandas dia.

Demi menambah calon investor, LPS memundurkan masa penawaran Mutiara. "Kami memperpanjang masa minat dan kelengkapan dokumen. Kami berharap investor lokal khususnya Bank BUMN bisa terlibat," tutur Tiko. Dus, batas akhir penyampaian minat menjadi 22 April 2014 dan penyerahan kelengkapan dokumen pada 29 April 2014.

Sebelumnya, batas akhir penyampaian minat calon investor secara tertulis berakhir pada 4 April 2014 dan batas akhir kelengkapan dokumen pada 10 April 2014. LPS berharap, setidaknya ada tiga calon investor lagi yang bakal meramaikan bursa pembelian Bank Mutiara.

Selain memundurkan jadwal, LPS juga menegaskan skema pembelian Mutiara harus tunai. "Kecil kemungkinan bayar Bank Mutiara pakai cicilan maupun surat berharga, karena harus selesai di tahun terakhir yakni tahun ini," ujar Tiko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×