Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BJB optimis penyakulan kredit usaha rakyat (KUR) semakin diminati oleh calon debitur UMKM. Terlebih, kredit ini akan mendapatkan subsidi potongan bunga dari pemerintah di saat tren suku bunga tinggi
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi bilang ini didukung oleh UMKM ini relatif lebih cepat bangkit dari goncangan karena modal kerja yg lebih kecil.
“Kredit bersubsidi seperti KUR juga memiliki permintaan yang relatif tinggi. KUR memiliki suku bunga yang rendah untuk modal usaha bagi para pelaku UMKM,” ujarnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Adapun realisasi penyaluran KUR Bank BJB mencapai Rp 2,7 triliun per September 2022. Mengalami pertumbuhan 58,82% secara tahunan alias year on year (YoY) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,7 triliun.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Korporasi Bank Naik 12,7% Jadi Rp 3.220 Triliun Per September
Guna memacu KUR, Bank BJB menjalin kerja sama dengan BP2MI untuk menyalurkan KUR kepada Pekerja Migran Indonesia. Yuddy menyatakan kolaborasi ini juga diharapkan akan semakin memperkuat peran Bank BJB dalam hal akses pembiayaan bagi pekerja migran.
"Sekaligus juga menjadikan peluang bisnis bagi Bank BJB dalam menyalurkan pembiayaan, maupun mengenalkan produk perbankan milik Bank BJB," ucap Yuddy.
Memang, perbankan memacu penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi pelaku usaha kecil dan menengah.Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan penyaluran KUR terus meningkat dengan kualitas kredit yang terkendali. Adapun realisasi KUR tembus mencapai Rp 299,64 triliun yang dinikmati oleh 6,26 juta debitur per 31 Oktober 2022.
“Realisasi itu mencapai 80,30% dari target penyaluran KUR 2022 mencapai Rp 373,17 triliun. Sedangkan total outstanding KUR mencapai Rp 450 triliun yang diberikan kepada 38,42 debitur dengan rasio non performing loan (NLP) di posisi 1,27%,” paparnya kepada Kontan.co.id.
Lebih rinci, penyaluran KUR mikro mendominasi dengan kontribusi 65,90% atau sebesar Rp 197,47 triliun kepada 5,26 juta debitur. Lalu KUR kecil menyumbang 32,32% atau sebanyak Rp 96,84 triliun kepada 391.026 debitur.
Sedangkan KUR super mikro sebanyak Rp 5,30 triliun kepada 602.554 juta debitur. Lalu, KUR untuk pekerja migran Indonesia sebanyak Rp 21,69 miliar kepada 889 debitur.
Asal tahu saja, meski bunga acuan Bank Indonesia terus mendaki hingga level 4,75%, pemerintah masih mempertahankan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR). Sebenarnya pemerintah sudah beberapa kali memberi subsidi bunga, terakhir pemerintah menetapkan bunga KUR 6% pada 2020.
Baca Juga: BNI Pamerkan Teknologi Metaverse pada Perhetalan KTT G20
Padahal, sebelumnya bunga KUR bertengger di level 7%. Guna memacu pertumbuhan ekonomi, pemerintah kembali menambah subsidi bunga sehingga bunga KUR yang berlaku sampai akhir 2022 sebesar 3%. Sehingga, tidak ada lagi tambahan plafon KUR tahun ini.
“Untuk sementara belum ada kebijakan untuk melakukan perubahan tingkat suku bunga KUR,” tegasnya.
Artinya, suku bunga 3% masih akan diterapkan sampai akhir tahun. Namun sampai saat ini, pemerintah belum menentukan suku bunga KUR untuk tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News