Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Anak usaha BRI mencatatkan kredit bermasalah sebesar Rp 2,03 triliun atau setara dengan 1,46% dari total kredit anak usaha yang mencapai Rp 139,3 triliun pada 2024.
Pada tahun sebelumnya, NPL anak usaha BRI tercatat sebesar Rp 1,44 triliun dengan rasio 2,95% dari total portofolio kredit sebesar Rp 120,32 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa perbaikan kualitas kredit ini sejalan dengan strategi pertumbuhan kredit BRI yang dilakukan secara selektif pada tahun 2024.
Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bagi Dividen Interim Rp 20,46 Triliun
Ia juga menegaskan bahwa BRI telah menyiapkan pencadangan yang lebih dari cukup, dengan rasio NPL coverage mencapai 215%. Ini berarti jumlah pencadangan lebih dari dua kali lipat dari total NPL yang ada.
“Pencadangan ini penting agar BRI tetap dapat memenuhi kewajiban terhadap simpanan nasabah, seperti deposito, tabungan, dan giro, meskipun terdapat kredit macet,” ujarnya belum lama ini.
Selanjutnya: Jangan Lupa Lakukan 4 Tes Kesehatan Ini Sebelum Menikah dengan Pasangan
Menarik Dibaca: Jangan Lupa Lakukan 4 Tes Kesehatan Ini Sebelum Menikah dengan Pasangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News