kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

TWP90 Mencapai Level 81,18%, Ini Tanggapan Fintech iGrow


Selasa, 14 Januari 2025 / 15:11 WIB
TWP90 Mencapai Level 81,18%, Ini Tanggapan Fintech iGrow
ILUSTRASI. Tingkat risiko kredit macet iGrow secara agregat atau TWP90 iGrow yang mencapai level 81,18% per 14 Januari 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah gagal bayar yang menerpa fintech peer to peer (P2P) lending PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow) sepertinya masih belum terselesaikan, bahkan, terbilang makin memburuk. Hal ini ditandai dengan tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 iGrow yang mencapai level 81,18% per 14 Januari 2025. 

Mengenai pemburukan TWP90, Direktur Utama iGrow Edoardus Satya Adhiwardana mengatakan hal itu disebabkan karena adanya faktor pandemi Covid-19. Selain itu, dia mengatakan faktor yang menjadi pemicu kredit macet atau gagal bayar adalah hasil produksi pihak peminjam atau borrower tidak mencapai target yang diestimasikan.

"Saat ini, kami terus melakukan penyelesaian melalui sinkronisasi dengan para borrower dan meminta update perkembangannya secara berkala," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1).

Pada prinsipnya, Edoardus mengatakan iGrow terus berkomitmen untuk memberikan penyelesaian yang optimal bagi peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender), termasuk dengan memberikan informasi secara berkala kepada lender

Baca Juga: Hampir 3.000 Pinjol Ilegal Diblokir Tahun 2024, Cek Namanya & Catat Pinjol Legal 2025

Selain itu, dia menerangkan beberapa action plan yang dilakukan iGrow tentu mengikuti rekomendasi dari regulator dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Dia juga mengatakan action plan yang dilakukan selalu dikoordinasikan dan dikomunikasikan secara reguler dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Edoardus menambahkan sesuai dengan arahan OJK terkait dengan monitoring, sekarang perusahaan juga terus berfokus pada komitmen mengoptimalkan usaha penagihan dengan memastikan agar borrower menjalankan kewajibannya dan mengembalikan pinjaman kepada lender. Ditambah melakukan upaya-upaya penguatan permodalan sebagai langkah menyelesaikan permasalahan. 

"Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan seluruh pemegang saham dalam rangka memenuhi ekuitas iGrow sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh OJK, peraturan, dan perundangan-undangan yang berlaku, serta senantiasa memberikan update terkait perkembangannya kepada regulator," tuturnya.

Baca Juga: OJK Minta Pembiayaan Produktif P2P 50%, Pastikan Pinjam Di Pinjol Legal Januari 2025

Edoardus menerangkan setiap langkah yang diambil iGrow, dipastikan telah melalui pengawasan dari OJK sebagai bentuk kepatuhan dan juga transparansi yang dilakukan oleh iGrow.

Sebelumnya, OJK telah memberikan surat peringatan dan meminta iGrow membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaan. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyebut langkah itu juga dilakukan OJK terhadap penyelenggara fintech lending yang memiliki TWP90 di atas 5%.

"OJK juga terus melakukan monitoring atas komitmen Pemegang Saham untuk menyelesaikan permasalahan, termasuk memaksimalkan upaya penagihan dan melakukan penguatan permodalan," katanya dalam lembar jawaban RDK OJK, Kamis (9/1).

Baca Juga: Porsi Pembiayaan Produktif Fintech Lending Harus 40%-50%, Ini Kata Pengamat

Sementara itu, Agusman juga menyampaikan iGrow menjadi salah satu dari 21 fintech lending yang memiliki TWP90 di atas 5% per November 2024. Adapun jumlahnya tercatat meningkat dibandingkan posisi per Oktober 2024 yang sebanyak 19 fintech lending.

Secara rinci, 21 fintech lending yang memiliki TWP90 di atas 5% per November 2024 didominasi oleh penyelenggara yang fokus pada sektor produktif.

Sebagai informasi, TWP90 industri fintech lending tercatat mengalami kenaikan atau memburuk per November 2024. TWP90 fintech lending per November 2024 sebesar 2,52%, sedangkan TWP90 per Oktober 2024 sebesar 2,37%. Sebelumnya, TWP90 tercatat membaik sejak Juni 2024 hingga akhirnya menyentuh angka 2,37% per Oktober 2024.

Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,08% ke Rp 16.270 Per Dolar AS, Selasa (14/1)

Menarik Dibaca: 4 Penyebab Berat Badan Susah Turun Saat Diet, Sering Dilakukan Banyak Orang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×