kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Unit Usaha Syariah Bank Permata Catatkan Laba Bersih Senilai Rp 262,08 Miliar di 2021


Senin, 14 Maret 2022 / 15:35 WIB
Unit Usaha Syariah Bank Permata Catatkan Laba Bersih Senilai Rp 262,08 Miliar di 2021
ILUSTRASI. Layanan teller di kantor cabang baru PermataBank Syariah.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) memacu bisnis keuangan syariah di sepanjang tahun lalu. Unit usaha syariah (UUS) Bank Permata mencatatkan laba bersih senilai Rp 262,08 miliar. 

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia pada Senin (14/3), nilai ini turun 45,23% year on year (yoy) dari posisi laba bersih 2020 sebesar Rp 478,51 miliar. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pada aspek kerugian penurunan nilai aset keuangan dari Rp 88,23 miliar di 2020 menjadi Rp 298,65 miliar di tahun lalu. 

Padahal UUS Bank Permata berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 6,78% yoy dari Rp 878,99 miliar menjadi Rp 938,56 miliar di 2021. Ini tak terlepas dari pertumbuhan pembiayaan 12,99% yoy dari Rp 14,63 triliun menjadi Rp 16,53 triliun. 

Baca Juga: Ekonom Bank Permata Perkirakan Cadangan Devisa di Akhir 2022 Capai US$ 146 Miliar

Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross turun dari 2,31% menjadi 1,77%. Sedangkan NPF net turun dari 1,77% menjadi 1,47%. Penurunan laba juga membuat return on asset (ROA) melorot dari 2,13% menjadi 1,00%.

“Permata Syariah juga berusaha paling tidak tumbuh double digit di tahun 2022 di total aset, dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan. Pertumbuhan kami harapkan datang dari korporasi, UMKM dan ritel,” ujarnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu. 

 

Asal tahu saja, Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pembiayaan perbankan syariah tumbuh 6,83% year on year (yoy) menjadi Rp 421,57 triliun di 2021. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh 15,3% yoy menjadi Rp 548,10 triliun pada tahun lalu. Sedangkan aset tumbuh 13,85% yoy menjadi Rp 693,21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×