kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

UOB Indonesia Catat Penurunan Laba 29% Jadi Rp 674,96 Miliar Pada Tahun 2023


Jumat, 08 Maret 2024 / 11:45 WIB
UOB Indonesia Catat Penurunan Laba 29% Jadi Rp 674,96 Miliar Pada Tahun 2023
ILUSTRASI. LOGO Bank UOB-PT Bank UOB Indonesia. Foto: Dok?PT Bank UOB Indonesia. UOB Indonesia Catat Penurunan Laba 29% Jadi Rp 674,96 Miliar Pada Tahun 2023.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia mencatatkan kinerja laba bersih  sebesar Rp 674,96 miliar menutup tahun buku 2023, jumlah tersebut menurun 29% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp 951,56 miliar pada tahun 2022.

Berdasarkan laporan keuangan UOB Indonesia, penurun laba bersih tersebut disebabkan meningkatnya beban operasional bank, dari Rp3,8 triliun menjadi Rp 5,01 triliun pada tahun 2023.

Meski begitu pendapatan bunga bersih UOB Indonesia meningkat 5% YoY dari Rp4,94 triliun menjadi Rp5,19 triliun menutup tahun buku 2023.

Baca Juga: Sinar Mas Land Berikan Stimulus Subsidi DP 20% dalam Program “Infinite Living” 2024

Sementara itu penyaluran kredit UOB Indonesia tercatat turun 1,77% YoY dari Rp85,53 triliun menjadi Rp 84,02 triliun pada 2023. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan nett masing-masing turun ke level 2,58% dan 1,39% per Desember 2023.

Rasio margin bunga bersih (NIM) juga tercatat menurun ke level 3,85% per Desember 2023, dari sebelumnya di level 3,98% per Desember 2022.

Dari sisi pendanaan, UOB Indonesia berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 119,28 triliun pada tahun 2023, naik 4,7% YoY dari Rp 113,92 triliun pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: TPIA Menerbitkan Obligasi Senilai Rp 1,5 Triliun

Dari sisi efisiensi, UOB Indonesia mencatat rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) naik ke level 92,31% per Desember 2023, dari tahun sebelumnya yang ada di level 87,74%. Jumlah ini sudah masuk kategori tidak efisien, mengingat Bank Indonesia menetapkan batas maksimum rasio BOPO perbankan di angka 85%.

Adapun Total aset UOB Indonesia naik 17,55% YoY dari Rp 138,27 triliun menjadi Rp 162,55 triliun pada tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×