kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UOB tawarkan pembiayaan untuk bisnis daur ulang berkelanjutan di Indonesia


Rabu, 07 Juli 2021 / 15:21 WIB
UOB tawarkan pembiayaan untuk bisnis daur ulang berkelanjutan di Indonesia
ILUSTRASI. gedung kantor pusat Bank UOB Indonesia di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Foto Dok UOB Indonesia


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Popularitas ekonomi sirkular yang terus menanjak mendorong perbankan untuk turut menopang pertumbuhan sektor ekonomi itu seperti PT Bank UOB Indonesia yang menyediakan pembiayaan untuk bisnis daur ulang berkelanjutan di Indonesia. 

Executive Director IG Hed Resources UOB Indonesia Susanto Lukman menjelaskan saat ini UOB memiliki program green circular economy framework dengan menyediakan pembiayaan atau refinancing baik sebagian maupun seluruhnya bagi perusahaan yang memenuhi syarat dan kriteria green circular economy framework.

"UOB green circular economy framework akan membantu dalam mengakses pembiayaan bisnis berkelanjutan," ujar Susanto dalam webinar Prospek Bisnis Daur Ulang yang Berkelanjutan di Indonesia Selasa (7/7).

Baca Juga: BTN: Sektor properti bertahan saat pandemi Covid-19

Susanto pun menjelaskan UOB green circular economy framework menyederhanakan proses penerapan bisnis keberlanjutan dengan memberdayakan debitur dengan wawasan dan pengetahuan, proses yang efisien dan transparan dari kualifikasi hingga pelaporan, dan solusi khusus yang memenuhi kebutuhan debitur.

Dia menambahkan UOB green circular economy framework bisa memberikan modal kerja yang komprehensif dengan jalur kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja debitur maupun perusahaan - perusahaan yang berada di bidang ekonomi dan bisnis berkelanjutan. "Dalam bentuk pembiayaan ada dalam bentuk piutang dagangnya, ataupun pembiayaan lainnya,” tuturnya.

UOB pun menyediakan pembiayaan peralatan hingga 80% LTV dari nilai peralatan tenor hingga 5 tahun atau kontrak tenor, kapitalisasi bunga hingga 12 bulan.  "Yang paling menarik, kita bisa memberikan interest capitalization, yaitu tidak perlu membayar bunga dan pokok  sampai dengan 12 bulan ke depan sejak pemberian kredit di mana interest yang tidak dibayar nanti akan dikapitalisasikan sebagai pokok pinjaman yang baru. Nanti pada tahun berikutnya akan menjadi angsuran jadi selama 12 bulan pertama tidak bayar bunga dan pokok," katanya.

Susanto pun mengatakan hal tersebut akan membantu cash flow perusahaan maupun nasabah yang  mengambil program ini.  “Poin terakhir pun, UOB memiliki struktur harga yang menarik dan persetujuan kredit pun lebih cepat dibandingkan umumnya,” ujar dia.

Baca Juga: Perluas Ekosistem, Bank Aladin berkolaborasi dengan Alfamart dan Halodoc

Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi dan bisnis memicu penambahan volume dan jenis sampah baru sehingga mendorong popularitas ekonomi sirkular, yakni bisnis yang berfokus pada penanganan limbah daur ulang. 

Pemerintah dan dunia usaha perlu berkolaborasi lebih erat lagi untuk memacu lebih kencang realisasi dari program yang telah atau sedang dijalankan sekaligus membuka dan mendorong ruang inovasi program hijau ini. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar mengemukakan pemerintah menargetkan mampu mengurangi dan menangani sampah secara berkala setiap tahunnya.

Berdasarkan arahan Kebijakan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah, Indonesia ditargetkan mampu mereduksi sampah hingga 30% atau sebanyak 20,9 juta ton dengan tingkat pengelolaan sampah sebesar 70% atau sebesar 70,8 juta di tahun 2025. Salah satu program untuk memacu kinerja pengelolaan sampah itu yakni dengan turut mendorong dan mengembangkan ekonomi sirkular.

Selanjutnya: Efek Covid-19, bisnis asuransi kesehatan tumbuh merekah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×