Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat tertekan di 2019, perusahaan multifinance akan menggeber pembiayaan syariah di 2020. Multifinance yang memiliki izin Unit Usaha Syariah (UUS) ini telah menyiapkan strategi untuk mencapai target.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menargetkan pembiayaan syariah tahun depan bisa melebihi Rp 2,5 triliun. Salah satu strateginya dengan menambah kantor cabang baru Indonesia.
Baca Juga: Tahun ini NPF fintech diprediksikan sentuh 4%, kenapa?
“Pada tahun 2019 kami sudah buka 40 cabang syariah dan tahun 2020 berencana untuk menambah 5 kantor cabang lagi,” kata Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Pihaknya akan mengupayakan peningkatan pembiayaan syariah meski kondisi ekonomi lebih menantang. Khususnya terkait penjualan otomotif yang diperkirakan masih melambat tahun ini.
PT Indosurya Inti Finance (Indosurya Finance) juga merasakan hal serupa. Perusahaan pasang target pembiayaan syariah Rp 125 miliar atau hanya naik 1,62% dari yang ditetapkan tahun 2019 yakni Rp 123 miliar.
“Kami memilih konservatif karena melihat tren 2019, nanti jika [target] melewati proyeksi maka bisa direvisi agar lebih agresif,” terang Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung.
Baca Juga: Melihat peluang dan tantangan industri multifinance pada 2020
Untuk saat ini perseroan masih fokus pada produk yang ada, seperti pembiayaan modal kerja serta invoice financing berbasis syariah lewat pemasaran di kantor cabang yang terletak di Bandung, Yogyakarta dan Medan.
Sama dengan Adira Finance, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga menambah kantor cabang baru. Presiden Direktur MUF Stanley Setia Atmadja menyatakan akan menambah 8 kantor cabang syariah baru menjadi 11 cabang di 2020.