kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Utang Duniatex ke Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencapai Rp 1,8 triliun


Rabu, 14 Agustus 2019 / 13:36 WIB
Utang Duniatex ke Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencapai Rp 1,8 triliun
ILUSTRASI. Direktur Utama BRI Suprajarto


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) jadi tercatat menjadi salah satu kreditur Duniuatex Group yang memiliki eksposur kredit besar. Hingga kini, Dunaitex tecatat memiliki utang seniail Rp 1,8 triliun kepada bank terbesar di tanah air ini.

“Eksposur kami ke Duniatex senilai Rp 1,4 triliun untuk cash loan, kemudian ada non cash loan senilai Rp 0,4 triliun,” kata Direktur Utama BRI Suprajarto saat paparan di Gedung BRI, Rabu (14/8).

Baca Juga: Rekalibrasi, Fitch revisi peringkat BRI Syariah

Suprajarto menambahkan, meski Duniatex Group masih menunaikan cicilan kreditnya hingga Juni 2019, perseroan telah ambil langkah untuk mengantisipasi berlanjutnya gagal bayar Duniatex.

Maklum, pascagagalnya entitas Duniatex yaitu PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) membayar bunga senilai US$ 13,4 juta atas sindikasi US$ 260 juta, September mendatang entitas Duniatex lainnya yaitu PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) juga mesti membayar bunga US$ 5 juta atas sindikasi senilai US$ 216 juta.

Pun pada bulan yang sama DMDT mesti mulai membayar bunga pertama senilai US$ 12,9 juta atas obligasi global senilai US$ 300 juta yang diterbitkannya pada Maret lalu. Sementara secara total Duniatex tercatat memiliki utang Rp 18,79 triliun.

“Kami memegang jaminan dengan rasio 127% dari eksposur kredit kami. Dan jaminan tersebut juga masih marketable, sehingga kami juga tidak terlalu khawatir ada dampak yang signifikan,” lanjut Suprajarto.

Baca Juga: Menkeu bendung impor tekstil dari China, India dan Taiwan

Meski demikian, Suprajarto mengaku bank terbesar di tanah air ini telah membentuk pencadangan sebesar 20% dari eksposur kredit untuk melakukan mitigasi risiko. Pun perseroan, telah menailkkan status kredit Duniatex Group menjadi level kolektibilitas 2 alias kredit dalam perhatian khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×