Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan pertumbuhan yang baik pada bisnis trade finance di tahun 2017. Adapun pertumbuhannya mencapai dua digit secara tahunan.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Panji Irawan mengatakan, volume transaksi trade BNI pada periode Januari hingga Desember 2017 naik 30,28% year on year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.
Sebagaimana diketahui, bisnis trade finance bergantung kepada ekpor dan impor perusahaan yang menggunakan jasa transaksinya kepada perbankan.
Catatan saja, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan nilai ekspor Indonesia per November 2017 mencapai US$15,28 miliar meningkat 13,18% yoy dibanding November 2016. Ditambah lagi, Nilai impor Indonesia November 2017 mencapai US$15,15 miliar naik 19,62% yoy dari November 2016.
“Komoditas utama pada bisnis trade finance BNI ada pada pertambangan, pulp & paper, agrikultur, minyak dan gas, garmen serta perkebunan,” ujar Panji kepada Kontan.co.id, Minggu (14/1).
Panji menjelaskan, untuk volume impor naik 18,47% yoy dengan komoditas dan sektor utamanya yakni engineering, konstruksi, airline, aerospace, chemicals, electricity dan military. Adapun total volume ekspor dan impor trade naik 25,01% yoy.
Untuk tahun 2018 ini, pihaknya optimis bisnis trade akan tumbuh. Menurutnya, faktor pendorongnya antara lain, harga komoditas seperti minyak, batu bara dan palm oil menunjukkan tren kenaikan, proyek infrastruktur yg terus berkesinambungan yang akan turun membantu di sisi impor.
“Kebijakan pemerintah terkait impor komoditas tertentu serta kerjasama ekonomi antar negara yang didukung pemerintah akan meningkatkan ekspor dan impor yang tentunya akan meningkatkan bisnis trade finance,” tutup Panji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News