Reporter: Feri Kristianto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tingkat kematian yang disebabkan kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia masih sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari santunan yang dikeluarkan Jasa Raharja di sepanjang tahun 2011. Data yang dirilis perusahaan menunjukkan, 64% dari total santunan Jasa Raharja masih ditujukan untuk korban meninggal dunia akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Sisanya baru ditujukan untuk korban luka-luka, cacat, dan biaya penguburan.
Sampai November 2011, total santunan yang telah dibayarkan Jasa Raharja sebesar Rp 1,3 triliun. Angka tersebut meningkat tipis yaitu 8,3% dibandingkan periode sama tahun lalu. Direktur Utama Jasa Raharja, Diding S Anwar, mengatakan trend tahun ini belum banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
Komposisi santunan, untuk korban meninggal sebesar Rp 837 miliar, luka-luka Rp 443 miliar, cacat Rp 22 miliar, dan biaya penguburan Rp 1,2 miliar. Menurut Diding, mayoritas korban meninggal karena kecelakaan kendaraan bermotor.
Diding menjelaskan, Jasa Raharja sudah berupaya menekan angka kematian di jalan raya. Mereka sudah menempuh beberapa cara seperti memasang himbauan keselamatan di tempat-tempat rawan, serta mengalihkan pemudik sepeda motor dengan 225 bus pada Hari Raya Idul Fitri lalu. "Tapi memang tidak gampang mengatasi persoalan ini," kata Diding, Rabu (20/12).
Jika dibandingkan, total santunan tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 1,4 triliun. Sebab, jumlah kendaraan bermotor sangat banyak di tanah air. Apalagi, ditambah fakta sebentar lagi memasuki liburan akhir tahun. "Tapi harapan kami sih tidak naik," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News