kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wah, penyaluran kredit akan melambat akhir tahun


Rabu, 09 Oktober 2013 / 09:11 WIB
Wah, penyaluran kredit akan melambat akhir tahun
ILUSTRASI. Kubis.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Meski ekonomi domestik melambat, laju penyaluran kredit hingga Agustus 2013 masih mampu mencatatkan pertumbuhan. Namun, para bankir tetap harus  waspada. Selain laju kredit akan melambat,  kredit bermasalah alias non-performing loan di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan merangkak.

Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit per Agustus 2013 mencapai Rp 3.062 triliun. Jumlah ini meningkat 22,2% ketimbang periode sama tahun 2012. Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan penyaluran kredit masih tumbuh cukup tinggi, lantaran debitur mulai mencairkan fasilitas kredit yang diberikan bank. Selain itu, penyaluran kredit tampak meningkat, karena nilai tukar rupiah terdepresiasi. Alhasil,  porsi kredit valuta asing (valas) meningkat.

Dahlia Mansor Ariotedjo Direktur Korporasi Bank Central Asia (BCA), mengamini. Pencairan fasilitas  kredit pada semester II 2013 memang cukup besar. Sebab, perusahaan mulai membutuhkan dana untuk membangun proyek. BCA mencatat penurunan porsi kredit yang belum dicairkan alias undisbursed loan sebesar 30%.

Fransisca Nelwan Mok, Direktur Korporasi Bank Mandiri, mengatakan  pada tahun ini pihaknya lebih banyak mencairkan kredit ke sektor infrastruktur. Maklum, Bank Mandiri memilih mencairkan kredit untuk sektor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Hingga kini, kredit yang belum dicairkan di kisaran Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. "Yang belum dicairkan masih banyak karena syaratnya belum terpenuhi," kata Fransisca.

Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah,  mengakui pencairan kredit per Agustus cukup besar lantaran debitur mempercepat pencarian kredit yang dilakukan secara sindikasi. Ini terjadi khususnya pada sektor infrastruktur.

Meski laju kredit masih mengembang, BI mengingatkan, pertumbuhan cukup tinggi tersebut hanya sementara. Halim mengatakan, ada beberapa indikator ekonomi yang menunjukkan adanya pelambatan ekonomi.

Karena itu, BI memperkirakan, pertumbuhan kredit sampai akhir tahun hanya sebesar 20%. Agus mengingatkan, pencairan kredit baru akan terus menurun. Alhasil,  pertumbuhan kredit akan tetap melambat sampai akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×