kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau kondisi ekonomi belum stabil, bank yakin NPL bakal turun tahun depan


Rabu, 27 November 2019 / 20:52 WIB
Walau kondisi ekonomi belum stabil, bank yakin NPL bakal turun tahun depan
ILUSTRASI. Suasana kantor cabang bank BRI Depok (8/11). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) optimistis NPL di tahun 2020 bakal mengecil menjadi 2,4%-2,5%.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi yang diprediksi masih belum stabil pada tahun depan, membuat risiko kredit cenderung tinggi. Ini akan membuat perbankan menjadi lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.

Meski begitu, sejumlah bank yakin rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) bakal melandai di tahun depan. Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) optimistis NPL tahun depan bakal mengecil menjadi 2,4%-2,5%.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, proyeksi NPL tersebut lebih kecil dibandingkan prediksi NPL net di tahun 2019 yang berada pada kisaran 2,5%-2,65%.

Baca Juga: BRI targetkan laba dan kredit tumbuh antara 10%-11% pada tahun depan

Hingga September 2019 lalu, NPL BRI meningkat menjadi 3,08% dari 2,54% di September 2018. Pun NPL net juga meningkat dari 2,46% di kuartal III-2018 menjadi 2,94% pada kuartal III-2019. Sunarso menyebutkan, BRI bakal tetap ekspansi di tahun 2020 namun akan meningkatkan fokus pada kualitas kredit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga yakin NPL bakal melandai di tahun depan. Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan BTN menargetkan NPL di bawah 3% di tahun depan.

Kata Nixon, BTN telah memupuk banyak pencadangan hingga akhir 2019 ini dan diharapkan rasio pencadangan (coverage ratio) pada awal tahun 2020 bisa mencapai 127%.

Hingga akhir 2020 diperkirakan coverage ratio akan bisa mencapai di atas 130%. "Artinya untuk menurunkan NPL sudah lebih enak, kalau mau hapus buku akan lebih mudah," terangnya di Jakarta, Rabu (27/11).

Ia menambahkan, pemupukan pencadangan tersebut juga merupakan salah satu inisiatif pemenuhan pedoman standar akuntansi keuangan (PSAK) 71 yang akan berlaku mulai 2020.

Baca Juga: Siapkan recovery plan, Bank Mandiri baru akan bermasalah jika kurs sentuh Rp 37.000

Sebagai informasi saja, per kuartal III 2019 BTN mencatat NPL secara gross sebesar 3,54%. Rasio kredit macet tersebut meningkat dari periode sama tahun lalu sebesar 3,17%. Sampai akhir tahun ini, BTN menargetkan NPL di kisaran 3,1%-3,2%.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×