kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Xendit Dikabarkan Akan Mengakuisisi Bank Sampoerna?


Senin, 18 April 2022 / 14:01 WIB
Xendit Dikabarkan Akan Mengakuisisi Bank Sampoerna?
ILUSTRASI. ilustrasi merger akuisisi ambil alih


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Fintech yang bergerak di gateaway pembayaran, Xendit kabarnya bakal menambah ramai aksi perusahaan fintech yang masuk ke industri perbankan.

Mengutip dari DailySocial, perusahaan tersebut mulai melirik untuk mengakuisisi PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna). Adapun, aksi korporasi tersebut rencananya bakal dilakukan secara bertahap sampai akhirnya menguasai 51% saham.

KONTAN telah mencoba menghubungi perwakilan dari Xendit, namun belum mendapatkan respons.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra belum mau berkomentar lebih lanjut terkait rencana tersebut. 

“Apabila sudah ada penjelasan lebih lanjut, pasti kami akan berikan detail informasinya,” ujar Henky kepada KONTAN, Senin (18/4).

Baca Juga: Bank Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp 86 Miliar

Jika mengacu persyaratan modal minimum OJK sebesar Rp 3 triliun sebelum akhir tahun ini, saat ini Bank Sampoerna juga berupaya untuk memenuhi persyaratan modal tersebut. Oleh karenanya, masuknya Xendit sebagai pemegang saham bisa menjadi jalan perusahaan untuk memenuhi syarat tersebut.

Per 31 Desember 2021, modal inti Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp2,05 triliun. Itu berarti, bank tersebut harus menambah modal setidaknya sekitar Rp 950 miliar untuk lolos dari syarat permodalan.

“Saat ini Bank Sampoerna sedang melakukan evaluasi akhir atas opsi yang ada untuk dapat memenuhi kebutuhan modal minimal sebesar Rp 3 triliun,” imbuh Hengky.

Sayangnya, Henky tidak menjelaskan opsi-opsi apa saja yang akan dilakukan. Ia hanya bilang bahwa pemegang saham pengendali sendiri tetap berkomitmen terhadap Bank Sampoerna dan pengembangan UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Xendit catat nilai transaksi di 2021 capai US$ 12 miliar

Di sisi lain, Xendit merupakan salah satu fintech yang memang tengah berkembang pesat saat ini. Tahun lalu, perusahan mencatat nilai volume transaksi telah mencapai lebih dari US$ 12 miliar dengan jumlah transaksinya mencapai kurang lebih 150 juta transaksi per tahun.

Selain itu, mereka juga memperoleh pendanaan Seri-C senilai Rp 2,1 triliun atau setara US$ 150 juta pada September tahun lalu. Perolehan itu menjadikan Xendit masuk dalam jajaran startup unicorn di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×