Reporter: Dina Farisah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) sangat cermat meracik portofolio. Dalam empat bulan pertama, alokasi investasi lebih banyak dicurahkan pada instrumen surat utang.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, total dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan per April 2016 mencapai Rp 220 triliun.
Angka tersebut setara dengan 89,62% dari target dana kelolaan akhir tahun sebesar Rp 246 triliun. Sebesar Rp 220 triliun dana segar tersebut di alokasikan ke berbagai instrumen investasi.
Saat ini, alokasi investasi terbesar BPJS Ketenagakerjaan paling banyak di benamkan pada instrumen surat utang negara (SUN) sebesar 56%.
"Kami telah menyesuaikan porsi kepemilikan pada SUN agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan," terang Agus kepada KONTAN.
Keranjang investasi lainnya, lanjut Agus, di alokasikan pada instrumen saham sebesar 20%, di deposito sebanyak 15%. Adapula penempatan pada instrumen reksadana sebesar 8% dan investasi langsung sebesar 1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News