kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Zurich Syariah Sebut Asuransi Parametrik Punya Prospek Cerah ke Depannya


Selasa, 01 April 2025 / 17:52 WIB
Zurich Syariah Sebut Asuransi Parametrik Punya Prospek Cerah ke Depannya
ILUSTRASI. Premi Asuransi Umum: Pelayanan nasabah di Kantor Zurich Asuransi Indonesia (ZAI), Jakarta, Kamis (5/12/2024). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sempat memproyeksikan pertumbuhan premi industri asuransi umum bisa mencapai 10%–15% pada akhir tahun ini. KONTAN/Baihaki/5/12/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menyampaikan asuransi parametrik memiliki prospek cerah ke depannya.

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia Hilman Simanjuntak mengatakan hal itu mengingat Indonesia adalah negara agrikultur.

"Dengan demikian, bisnis asuransi parametrik dapat terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan terhadap perlindungan risiko di sektor-sektor yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, seperti pertanian," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (27/3).

Baca Juga: Asuransi Zurich Menilai Ekspor Naik Menjadi Sinyal Positif bagi Asuransi Marine Cargo

Meskipun demikian, Hilman tak memungkiri lini asuransi parametrik juga menghadapi tantangan utama yang sama seperti lini bisnis asuransi lainnya.

Salah satu tantangannya, yakni literasi asuransi yang masih perlu ditingkatkan, serta akses terhadap fasilitas perbankan di kalangan petani. 

"Oleh karena itu, Zurich Syariah konsisten melakukan edukasi terkait mekanisme dan manfaat dari asuransi parametrik dengan menggandeng berbagai pihak, seperti pihak koperasi petani," ujar Hilman.

Sementara itu, Hilman menyampaikan Zurich Syariah melalui produk Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Syariah sampai saat ini telah melindungi lebih dari dari 10.000 petani.

Dia mengatakan petani yang telah terlindungi produk itu berasal dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk petani kakao yang berada di wilayah Tenggara Indonesia, yaitu Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Zurich Gandeng UOB Indonesia Hadirkan Asuransi Perjalanan untuk Nasabah

Hilman menerangkan pertumbuhan pendapatan kontribusi bruto (premi) dari produk asuransi parametrik hingga akhir 2024 mencapai lebih dari 75%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Asuransi Pertanian 2025–2030.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan kepentingan paling utama industri berkeinginan masuk ke dalam ekosistem asuransi pertanian, yaitu untuk mencari peluang atau terobosan baru. 

Dia juga tak memungkiri bahwa prospek dari asuransi pertanian begitu besar. Hal itu didorong demografi Indonesia yang luas dan selama ini Indonesia masih belum mengalami swasembada pangan kembali. 

Baca Juga: Asuransi Zurich Catatkan Pendapatan Premi Rp 635,12 Miliar per Februari 2025

"Oleh karena itu, untuk menuju swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional itu harus didukung salah satunya mitigasi risiko melalui proteksi asuransi," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (24/3).

Lebih lanjut, Budi menerangkan industri asuransi umum berencana mengimplementasikan asuransi pertanian sepenuhnya pada Semester II-2025. Adapun dasar skema asuransi pertanian yang akan diimplementasikan adalah asuransi parametrik.

Selanjutnya: Rekor Kembali, Harga Emas Menuju US$ 3.200 Per Ons Troi?

Menarik Dibaca: KAI Layani 2 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×