kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,60   -12,89   -1.40%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Artajasa dorong bisnis sewa ATM dan ATMvertaising


Sabtu, 04 September 2010 / 07:30 WIB
Artajasa dorong bisnis sewa ATM dan ATMvertaising


Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) berusaha mempertahankan kontribusi bisnis jasa penyewaan terminal automatic teller machine ATM dan mesin electronic data capture (EDC) sebesar 20% dari seluruh pendapatannya. Cucu usaha Indosat ini mulai menawarkan jasa penyewaan terminal ATM sejak dua tahun lalu.

Vice President Electronic Channel Departement Artajasa Zul Irfan mengatakan, pertumbuhan bisnis ini tergolong cepat. Maklum, bank-bank yang menggarap ritel harus menyiapkan ATM dan EDC untuk memudahkan nasabah mereka melakukan transaksi.

Bagi lembaga keuangan, menyewa ATM dan EDC lebih menguntungkan ketimbang membangun sendiri. Mereka tak perlu pusing membeli ATM, merawat, menyediakan komunikasi data dan menyiapkan lokasi. Semuanya menjadi tugas Artajasa.

Saat ini ada 7 bank dan 2 perusahaan nonbank yang menyewa ATM atau EDC dari Artajasa. "Ke depan kami akan mengajak bank-bank anggota ATM Bersama. Kami juga akan fokus menambah jumkah ATM outsourcing dari saat ini 550 unit," ujar Zul.

Artajasa mengutip biaya sewa antara Rp 8 juta-Rp 10 juta per unit ATM per bulan. Agar efisien, bank minimal menyewa 50 unit ATM dengan masa kontrak sewa minimal 3 tahun. "Biaya ini lebih murah daripada investasi satu ATM yang berkisar US$ 9.000-US$ 11.000 per unit, belum lagi biaya lain-lainnya," beber Zul.

Artajasa juga sedang mengembangkan bisnis ATMvertising. Melalui layanan ini, perusahaan penyewa bisa menggunakan ATM milik Artajasa sebagai displai iklan.
Artajasa menawarkan empat tempat, yakni monitor LCD, screen ATM, saat jeda otorisasi dan di kertas struk. "Booth counter ATM Artajasa juga bisa disewakan sebagai tempat iklan," ujar Zul.

Saat ini sudah ada 37 unit ATM Artajasa yang dipasangi iklan di Jakarta dan Bandung. "Ini tahap awal. Bila peminatnya bertambah banyak akan kami tingkatkan jumlah ATM yang bisa dipasang iklan," kata Zul, tanpa menyebutkan berapa biaya memasang iklan di ATM Artajasa.

Informasi saja, hingga akhir 2010, perusahaan penyedia layanan ATM Bersama ini menargetkan 13 juta transaksi per bulan. Target ini naik 30% dibandingkan transaksi bulanan tahun lalu. Per Juni 2010, rata-rata transaksi bulanan di ATM Bersama mencapai 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×