kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi asuransi kumpulan mendominasi


Rabu, 29 November 2017 / 11:14 WIB
Porsi asuransi kumpulan mendominasi


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar asuransi kesehatan kumpulan dinilai masih menarik. Meski skema koordinasi manfaat antara pelaku usaha asuransi komersial dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih belum menemui titik temu.

Plt Direktur Utama PT BNI Life Insurance Geger Maulana mengakui kehadiran BPJS Kesehatan memberikan tantangan bagi bisnis asuransi kesehatan kumpulan. Tapi masih ada segmen korporasi yang bisa dioptimalkan pemain asuransi komersial.

Misalnya karyawan di jajaran manajemen perusahaan mendapatkan benefit di atas layanan badan sosial eks PT Askes. Sebenarnya peningkatan layanan ini bisa diakomodasi skema koordinasi manfaat. Meski begitu, Geger menyebut minat korporasi terhadap asuransi kesehatan komersial masih besar meski menggunakan skema tersebut. Tentunya harus dibarengi racikan produk yang memenuhi kebutuhan nasabah.

Dikemas

Di BNI Life, Geger bilang produk asuransi kesehatan kumpulan disesuaikan kebutuhan. Misalkan tingkat manajemen, ada tambahan benefit. "Seperti tambahan cash plan kalau dirawat," ungkap dia.

BNI Life pun bersinergi dengan induk usaha yakni BNI untuk mengerek premi. Tak hanya itu, perusahaan non debitur bank pelat merah ini ikut digaet. Selama beberapa tahun belakangan, kontribusi dari segmen employee benefit di 20%-25% dari total premi. Hingga kuartal III-2017 premi BNI Life Rp 4,2 triliun, naik 27% secara year on year.

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) pun mengakui kontribusi segmen asuransi kumpulan, khususnya asuransi kesehatan bakal menguasai total premi.Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila bilang hampir seluruh premi dari asuransi kumpulan. Khususnya asuransi kesehatan menggunakan skema managed care.

Sementara sisanya di beberapa produk lain semisal asuransi kesehatan idemnity, group term life, personal accident, sampai endowment. Sedangkan untuk segmen individu, produknya cenderung terbatas seperti asuransi jiwa kredit. Menurut Iwan, ke depan masih punya strategi bisnis sama. "Sehingga masih akan didominasi segmen kumpulan terutama dari asuransi kesehatan," kata dia.

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) akan fokus menggeber bisnis di segmen asuransi kumpulan. Khususnya dari kalangan captive market yakni PT Taspen. Selama ini, Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono bilang, perseroan ini banyak memasarkan top up dari program Taspen. Makanya, sebagian besar nasabah tak jauh dari peserta Taspen.

Taspen Life pun mulai masuk ke segmen pasar individu seperti lewat produk endowment. Meski begitu, porsinya masih di bawah 5% dari portofolio bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×