kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AAJI targetkan 650.000 agen asuransi


Sabtu, 20 Agustus 2016 / 15:00 WIB
AAJI targetkan 650.000 agen asuransi


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah terhadap jumlah penduduk Indonesia membuat perusahaan asuransi lebih gencar memasarkan produk-produknya lewat agen. Industri asuransi jiwa menargetkan jumlah agen hingga ujung tahun nanti mencapai 650.000 orang.

Hendrisman Rahim, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), bilang, sampai akhir Juni lalu indsutri asuransi jiwa sudah diperkuat oleh 513.000 agen bersertifikasi. "Sampai akhir tahun nanti kami terus kejar sampai ke angka 650.000 agen," kata Hendrisman kemarin.

Keberadaan agen memang masih sangat diandalkan perusahaan asuransi jiwa dalam memperbesar premi. Kontribusi premi dari jalur ini mencapai 40% dari total pendapatan premi industri itu.

Untuk itu, AAJI mendorong anak-anak muda negeri ini untuk jadi agen. Tambah lagi, minat dari kaum muda untuk menjadi agen semakin tinggi. Data AAJI menujukkan, sekitar 36% agen yang sudah tersertifikasi berada di rentang usia 26 tahun sampai 35 tahun. Sedangkan 40% lagi telah berumur di atas 36 tahun.

Potensi untuk berprofesi sebagai agen pun terbilang besar. Apalagi, penetrasi asuransi di negara kita masih sangat rendah, hanya 2,5% dari jumlah penduduk. Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat 64 dunia.

Di sisi lain, jumlah agen yang berhasil meraih omzet besar pun terus meningkat. Ini terlihat dari makin banyaknya agen yang tergabung dalam Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia. MDRT berisi agen asuransi yang mengantongi pendapatan premi minimal sebesar Rp 544,78 juta per tahun.

Saat ini, menurut Aryani P. Razik, Country Chair MDRT Indonesia, agen yang tergabung dalam kelompok elite itu sebanyak 928 orang. Angka itu bertambah 7,9% dari posisi pada akhir tahun lalu.

Anggota sebanyak itu menempatkan Indonesia di posisi ketiga negara dengan jumlah anggota MDRT terbanyak di kawasan Asia Tenggara. "Posisi Indonesia ada di bawah Filipina dan Thailand, namun di atas Singapura dan Malaysia," ucap Aryani.

Dibandingkan dengan total jumlah agen, memang Aryani menambahkan, yang masuk ke MDRT masih sedikit. Tapi, melihat penetrasi asuransi yang rendah berbanding jumlah penduduk yang banyak, potensi pertumbuhan yang ada masih sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×