kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank geber pendapatan operasional


Sabtu, 12 Agustus 2017 / 12:30 WIB
Bank geber pendapatan operasional


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan akan memanfaatkan kantung pendapatan lain, yakni pendapatan operasional non-bunga untuk mengimbangi pendapatan bunga. Pendapatan bunga melambat karena kredit belum juga deras mengucur.

Contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang di semester I-2017 lalu membukukan kenaikan pendapatan operasional tumbuh 14,1% menjadi Rp 21,69 triliun. Berbeda dengan kebanyakan bank yang masih kesulitan menyalurkan kredit, pada semester I lalu, kredit BNI tumbuh 15,4%. Alhasil pendapatan bunga bersihnya naik 10,7%. Tak hanya dari bunga, pendapatannya dari fee based income pun tumbuh 17,9%.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak pendapatan operasional demi mencapai target kinerja 2017. Strategi pertama, menumbuhkan pendapatan bunga. "Pendapatan bunga berasal dari pertumbuhan aset produktif yang sehat dan berkualitas," ujar Herry (10/8).

BNI juga akan meningkatkan fee based income, utamanyadari bisnis trade finance, bank garansi, kartu kredit, bancaassurance dan digital banking. Bank berlogo angka 46 ini juga akan mengoptimalkan pendapatan dari recovery kredit.

Sementara PT Bank Mandiri Tbk mengincar pendapatan operasional dari pertumbuhan fee based income. Karena kontribusi pendapatan operasional didorong kenaikan pendapatan berbasis biaya, Mandiri akan fokus mengembangkan bisnis yang bisa mendatangkan pendapatan komisi.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya menargetkan fee based income tumbuh 15% di akhir tahun 2017. Adapun perolehan fee based income mencapai Rp 10,89 triliun per semester I-2017 atau naik 18,5% dibandingkan posisi Rp 9,19 triliun per semester I-2016.

"Pendapatan berbasis komisi ini berasal dari peningkatan bisnis sindikasi pinjaman korporasi, pendapatan transaksi valas dan penagihan kredit bermasalah," ujar Tiko.

Maryono, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), menuturkan, BTN membidik pertumbuhan tinggi pada pendapatan operasional yakni 20%-30% dengan target laba bersih tumbuh 22% di tahun ini. BTN meningkatkan pendapatan operasional melalui fee based seperti biaya administrasi kredit dan tabungan, bancassurance dan treasury trading.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×