kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Grup Salim kuasai 29,02% saham Bank Ina Perdana


Jumat, 06 Januari 2017 / 06:10 WIB
Grup Salim kuasai 29,02% saham Bank Ina Perdana


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Akuisisi bank sudah ramai di pekan perdana tahun 2017. Coba tengok aksi teranyar Grup Salim. Konglomerasi bisnis milik Liem Sioe Liong ini resmi mewujudkan niatnya membeli saham Bank Ina Perdana.

Grup Salim membeli 29,02% saham Bank Ina melalui NS Financials Fund sebesar 10,58% saham dan melalui NS Asean Financial Fund sebesar 18,44%. Penelusuran KONTAN, mengutip situs Bank Sentral Singapura (MAS), NS Financials Fund dan NS ASEAN Financial Fund merupakan instrumen investasi milik Nikko Securities Indonesia.

Informasi saja, Grup Salim menguasai 50% saham Nikko Securities lewat PT Gema Insani Karya. Saat ini, Grup Salim lewat kongsi strategis dengan Pieter Tanuri, pemimpin Philadel Terra Lestari (Philadel), telah memiliki 420 juta saham atau 20% saham Bank Ina.

Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana bilang, masuknya investor baru akan memperkuat modal. Nantinya, Bank Ina akan mengajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperoleh persetujuan rights issue pada Februari 2017.

"Akan ada tambahan dana sekitar Rp 703 miliar sehingga Bank Ina Perdana akan menjadi kelompok BUKU II," jelas Edy kepada KONTAN.

Catatan saja, Grup Salim menambah kepemilikan di Bank Ina melalui wali amat Liontrust Ltd pada transaksi 21 Desember 2016. Akuisisi ini terjadi setelah beberapa hari lalu perusahaan investasi asal Jerman, Deutsche Invetitions und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) membeli 9,09% saham Bank Victoria senilai Rp 277,6 miliar.

Aksi akuisisi bank kecil bakal makin marak di awal tahun seiring menghangatnya rencana Australian & New Zealand Banking (ANZ) untuk menjual 39,6% saham di Bank Panin. Hal ini menyusul aksi ANZ yang baru saja menjual 20% saham di Shanghai Rural Commercial Bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×