kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini besaran premi asuransi jagung


Minggu, 20 Agustus 2017 / 16:46 WIB
Ini besaran premi asuransi jagung


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Asuransi Jasa Indonesia alias Jasindo bakal memasarkan produk asuransi usaha tani jagung. Lalu berapa premi yang dikenakan untuk produk baru ini?

Kepala Unit Bisnis Agrikultur dan Asuransi Mikro Jasindo Ika Dwinita Sofa menjelaskan, besaran premi yang dikenakan untuk produk asuransi ini bergantung pada besaran harga pertanggungan per hektare lahan.

Besaran klaimnya pun sejalan dengan biaya produksi yang dikeluarkan. "Nanti perhitungan preminya adalah sebesar 2% nilai pertanggungan per hektare lahan," kata dia akhir pekan lalu.

Untuk biaya produksi per hektare lahan jagung, Ika meyebut, biasanya bervariasi bergantung lokasi kebun berada. Ada beberapa daerah yang biaya produksinya lebih kecil ketimbang daerah lain. Misalnya disebabkan perbedaaan harga benih, pupuk, dan biaya perawatan lain.

Namun kalau dirata-rata, dia bilang besaran biaya produksi per hektare jagung disebunya berada dalam rentang Rp 5 juta sampai Rp 6 juta setiap satu musim tanam. Artinya rata-rata besaran premi per hektare lain adalah sebesar Rp 100.000 sampai Rp 120.000.

Namun berbeda dengan asuransi tani padi yang telah masuk program pemerintah, asuransi jagung masih dipasarkan secara komersial. Jadi tak ada subsidi dari pemerintah untuk premi sehingga petani harus membayar premi secara penuh.

Adapun jenis manfaat yang ditawarkan dari produk ini adalah pertanggungan atas kerusakan fisik atau kerugian pada tanaman jagung yang disebabkan oleh banjir dan kekeringan. Juga oleh sejumlah hama tanaman seperti penggerek tongkol, penggerek batang, lalat bibit, tikus, dan ulat grayak.

Kerusakan juga ditanggung bila disebabkan penyakit tanaman seperti bulai, busuk tongkol, busuk pelepah, busuk batang dan virus misaik kerdil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×