kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Juni 2017, NPF industri pembiayaan naik ke 3,47%


Selasa, 15 Agustus 2017 / 16:40 WIB
Juni 2017, NPF industri pembiayaan naik ke 3,47%


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Angka non performing finance (NPF) perusahaan pembiayaan terus mengalami peningkatan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, angka kredit macet multifinance mencapai 3,47% hingga Juni 2017.

Level ini naik tipis dari posisi Mei sebesar 3,45%. Sementara, jika dihitung sejak awal tahun angka NPF hanya tercatat 3,17%.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut, wajar kenaikan tersebut lantaran masih terseret lesunya ekonomi dalam negeri. Tapi, jika dihitung sejak bulan lalu, ia menilai kenaikan tersebut masih relatif stagnan dan tidak mengalami kenaikan secara signifikan.

“Sebetulnya ini masih relatif flat kenaikannya. Tapi kalau untuk tren penarikan kendaraan akibat naik NPF, kami tidak memiliki data secara rinci. Kalau abis lebaran ada kenaikan penarikan kendaraan, itu hal wajar,” ujar Suwandi ke KONTAN, Selasa (15/8).

Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance (MTF) Arya Suprihadi mengungkapkan, sejauh ini NPF perseroan tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hingga Juni misalnya angka kredit macet anak usaha Bank Mandiri ini tercatat sebesar 1,3% dan mengalami kenaikan tipis di Juli sebesar 1,41%.

“Kita jaga angkanya supaya tidak naik melonjak signifikan. Tapi kalau kita lihat periode Juli 2017 secara year on year (yoy) sudah membaik dari posisi sebelumnya 1,47%. Target kita sampai akhir tahun NPF maksimalkan di kisaran 1,1% sampai 1,2%,” kata Arya kepada KONTAN, Selasa (15/8).

Lebih lanjut, dalam menjaga angka kredit macet sampai akhir tahun MTF akan terus meningkatkan perbaikan dari sisi analisa kredit. Selain itu, MTF juga masih terfokuskan untuk pembiayaan mobil penumpang lantaran kualitasnya relatif cukup baik.

Asal tahu saja, hingga Juli 2017 MTF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,6 triliun. Nominal tersebut naik 9% di periode sama tahun lalu. Sedangkan portofolio pembiayaan perseroan sebesar 75% dari kendaraan penumpang sisanya berasal dari kendaraan komersial, alat berat dan motor besar.

“Untuk penarikan kendaraan kami saat ini masih sama flat saja. Untuk menekan biaya yang besar dari penarikan kami menyiasati dengan memaksimalkan antara kecepatan penarikan dengan melakukan pelalangan. Biasanya kami lakukan pelelangan sebulan dua sampai tiga kali,” terang Arya.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyebut, angka NPF perseroan cenderung menyusut dari posisi Juni sebesar 1,3% menjadi 1,03% di bulan Juli 2017.

“Kalau dihitung hingga akhir Juni 2017 secara tahunan periode sama naik hampir 1%. Setiap bulan penarikan kendaraan sebesar 300 unit, ada kenaikan sedikit tapi angka persisnya belum ada datanya,” ujar Roni.

Dalam penarikan kendaraan dari nasabah, BCA Finance menggandeng balai lelang untuk menjual kembali barang tersebut. Meski rugi dan harus mengeluarkan biaya lebih, BCA Finance menilai ini sudah menjadi risiko bisnis yang sudah diperhitungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×