kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koperasi Syariah Benteng Mikro bidik ritel


Kamis, 04 Januari 2018 / 16:12 WIB
Koperasi Syariah Benteng Mikro bidik ritel


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) semakin berkembang. Koperasi ini membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2017.

Aset koperasi BMI naik 28% year on year (yoy) dari Rp 320, 76 miliar menjadi Rp 441,29 miliar pada akhir 2017. Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menyatakan perusahaan menargetkan pertumbuhan aset sebesar 20% di tahun 2018.

Selain itu koperasi berbasis simpan pinjam ini juga membukukan simpanan wajib sepanjang 2017 Rp 137,74 miliar naik 26% dibandingkan tahun lalu. Pada 2018 koperasi BMI menargetkan pertumbuhan simpanan wajib 25% atau Rp 172 miliar

Sedangkan simpanan pokok yang terhimpun Rp 1,3 miliar setara tumbuh 7,3% dibandingkan periode yang sama di 2016. Pada 2018 ditargetkan kenaikan simpanan pokok 18% atau Rp 1,54 miliar.

Adapun akumulasi penyaluran hingga Desember 2017 mencapai Rp 2,5 triliun. Sedangkan jumlah anggota koperasi hingga akhir 2017 mencapai 130.581 anggota.

"Pada 2018 Koperasi akan ekspansi perluasan wilayah kerja ke Serang, Lebak, dan Pandeglang. Ada skema baru berupa simpanan hari tua serta waqaf pembelian tanah bagi anggota," ungkap Kamaruddin kepada KONTAN pada Kamis (1/4).

Koperasi BMI masih terus melanjutkan program rumah tanpa uang muka (DP). Bila pada 2017 koperasi menyalurkan 10 rumah, pada 2018 membidik penyaluran 50 rumah tanpa yang muka (DP). Tak hanya target yang berubah investasi rumah pun naik menjadi Rp 80 juta per rumah pada 2018 dari Rp 60 juta per rumah.

Sedangkan target penyaluran rumah gratis kepada anggota sebanyak 63 rumah di 2018, sedangkan pada 2017 koperasi berhasil menyalurkan 41 rumah gratis kepada anggota yang terbatas secara finansial. Investasi rumah pun naik Rp 10 juta dibandingkan 2017 menjadi Rp 40 juta.

"Pada 2018 kita mencoba dalam penguatan modal dari anggota. Kita mengajak anggota untuk menyimpan di koperasi. Kemudian 2018 merupakan penggalangan dana untuk mendirikan BMI Mart," papar Kamaruddin.

Kamaruddin bilang Koperasi menargetkan mendirikan 3 hingga 5 toko ritel. Adapun daa yang dibutuhkan dalam membangun satu BMI Mart Rp 3 miliar.

Kamaruddin juga memaparkan bahwa koperasi masih fokus pada lini usaha yang ada. Alih-alih membidik usaha penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) menyusul Kopsin Jasa dan Kopdit Obor Mas yang telah dahulu menyalurkan KUR.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×