kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba BCA Syariah tumbuh dua digit tahun 2020 meski ada pandemi


Senin, 08 Februari 2021 / 13:32 WIB
Laba BCA Syariah tumbuh dua digit tahun 2020 meski ada pandemi
ILUSTRASI. Karyawan melayani nasabah di kantor cabang BCA Syariah. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2020 meskipun dihadapkan dengan tekanan pandemi Covid-19. Laba bersih bank ini masih tumbuh sebesar 11,17% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Laba sebelum pajak (profit before tax) BCA Syariah tahun 2020 tercatat sebesar Rp92,6 miliar. Sedangkan tahun 2019 hanya mencapai Rp 83,3 miliar.  Rata-rata pertumbuhan laba sebelum pajak BCA Syariah 2010-2020 (CAGR) sebesar 30,87% berada di atas rata-rata industri 2010-2019.

Pranata, Direktur BCA Syariah menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan strategi perseroan menurunkan biaya dana. Tahun lalu, bank ini mampu menurunkan biaya dana atau cost of fund (CoF) 1,1% . Sehingga walaupun ada penurunan yield pembiayaan 0,8%, net imbalan BCA Syariah masih tumbuh dari 4,25% menjadi 4,57%," jelasnya dalam konferensi pers virtual hasil kinerja tahun 2020, Senin (8/2).

Namun,rasio profitabilitas terhadap aset tercatat menurun karena meningkatnya aset perseroan setelah resmi merger dengan Bank Interim tahun lalu.  Tingkat pengembalian aset atau return of aset (RoA) bank ini turun dari 1,15% menjadi 1,09%.   Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BCA Syariah meningkat dari 38,28% menjadi 45,26%. 

Baca Juga: Merger dengan Bank Interim, aset BCA Syariah naik 12,5% pada tahun 2020

Selain menurunkan biaya dana, perseroan juga melakukan efisiensi. Sehingga Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan turun ke 86,28% dari 87,5% pada tahun 2019. Aset bank ini naik 12,57% YoY dari Rp 8,6 triliun menjadi Rp 9,7 triliun yang ditopang oleh merger dengan Bank Interim dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 10,37% YoY menjadi Rp 6,8 triliun.

Sementara Pembiayaan BCA Syariah sampai dengan 2020 relatif stagnan, sebagai dampak dari rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi usaha dalam masa pandemi. Pembiayaan BCA Syariah per Desember 2020 tercatat sebesar Rp 5,6 triliun, terkoreksi sebesar 1,35% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Tahun lalu, bank ini menyalurkan pembiayaan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Penyaluran difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. Komposisi segmentasi pembiayaan BCA Syariah didominasi oleh pembiayaan komersial sebesar 75,61%, UMKM sebesar 22,11% dan pembiayaan konsumer sebesar 2,28%.  

Kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan pada level yang rendah dan sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 0,50% dan NPF Net sebesar 0,01%. Baik NPF Gross maupun Net mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,58% dan 0,26%. 

Sejalan dengan kebijakan stimulus perekonomian nasional dari Regulator, BCA Syariah melakukan restrukturisasi pembiayaan pada tahun 2020 sebesar Rp876 miliar dengan komposisi 70% restruktur pembiayaan atau sebesar Rp 614 Miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak Covid-19. 

Selanjutnya: 27 Bank swasta nasional tercatat masih memiliki modal inti di bawah Rp 2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×