Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Hasil underwriting PT Asuransi Maipark Indonesia (Maipark) mencapai target setahun.
Yasril Y. Rasyid, Direktur Utama Asuransi Maipark menyebut, posisi Juli hasil underwriting telah mencapai Rp 60 miliar.
Padahal target setahun perusahaan sebesar Rp 56 miliar. Kondisi ini kian diuntungkan dengan klaim yang dibayarkan perusahaan terbilang kecil yakni sebesar Rp 5 miliar.
Nilai klaim yang terbilang rendah terjadi karena selama setengah tahun nyaris tidak ada bencana nasional yang terjadi.
Sehingga perusahaan tak membayarkan klaim. Kalaupun ada terbilang kecil seperti yang di Papua, Mentawai dan Ciamis.
Meski begitu, perolehan premi perusahaan hingga Juli belum mencapai 50% dari target yakni senilai Rp 111 miliar tumbuh sekitar 10% sampai 14% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara tareget setahun Rp 287 miliar.
"Siklusnya memang baru kuartal empat naik. Selain karena APBN belum cair secara merata," ujar Yasril.
Saat ini, bisnis andalan Maipark Indonesia sebanyak 90% adalah asuransi gempa bumi. Sisanya, 10% berasal dari resiko bencana alam.
Maipark merupakan satu-satunya reasuransi di Indonesia yang menangani risiko khusus gempa bumi sejak awal pendiriannya. Saat ini, seluruh risiko gempa bumi perusahaan asuransi umum wajib disesikan ke Maipark.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
