kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Modal inti Bank Ina Rp 278 miliar setelah IPO


Senin, 06 Januari 2014 / 10:48 WIB
Modal inti Bank Ina Rp 278 miliar setelah IPO
ILUSTRASI. Promo JSM Superindo 12-14 Agustus 2022 untuk potongan harga yang lebih hemat selama 3 hari di akhir pekan ini.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Setelah menunggu cukup lama, Bank Ina Perdana akhirnya merealisasikan upaya penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Januari 2014 mendatang.

Menurut Direktur Utama Bank Ina Perdana, Edy Kuntardjo, ada tiga emiten lainnya yang juga bakal melantai di bursa pada hari itu. Saat ini direksi Bank Ina telah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan IPO.

Target manajemen, setelah IPO, Bank Ina Perdana akan memperoleh tambahan suntikan modal sebesar Rp 120 miliar. Bank Ina menjual 520 juta saham dengan harga Rp 240 per unit. "Mungkin modal inti kami akan meningkat menjadi Rp 278 miliar. Hasil yang diperoleh dari IPO sendiri mungkin sebesar Rp 124,8 miliar," kata Edy saat dihubungi KONTAN, Senin, (6/1).

Edy juga menegaskan Bank Ina tak akan berhenti sampai IPO demi mewujudkan target menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II. Untuk masuk kategori ini, bank harus bermodal antara Rp 1 triliun - Rp 5 triliun. 

Oleh sebab itu, Bank Ina juga berencana menerbitkan saham baru atau rights issue pada tahun ini. "Cuma kapan realisasinya, belum bisa kami sebutkan sekarang. Kami tunggu hasil IPO dulu," pungkas Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×