kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance masih andalkan joint financing


Rabu, 20 Oktober 2010 / 09:59 WIB
Multifinance masih andalkan joint financing
ILUSTRASI. MNC Media MNCN


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kerjasama industri perbankan dan perusahaan multifinance dalam mengucurkan pembiayaan makin erat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) terbaru, hingga Agustus 2010, total pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 175,17 triliun. Angka ini lebih tinggi 27,68% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009 sebesar Rp 137,91 triliun.

Nah, sebagian besar pembiayaan tersebut merupakan skema pembiayaan bersama alias joint financing dengan perbankan. Maklum, sebagian multifinance merupakan anak usaha bank.

Masih berdasarkan data yang sama, di Agustus 2010 pinjaman dari bank lokal kepada perusahaan pembiayaan naik 47,74% menjadi Rp 74,46 triliun dibandingkan Agustus 2009. Sementara pinjaman dari bank asing sekitar Rp 44,7 triliun, meningkat 16,77% ketimbang periode yang sama pada tahun 2009.

Sekretaris perusahaan Adira Dinamika Finance Yuki Hondojono bilang, banyaknya perusahaan multifinance yang menggunakan skema joint financing, karena mereka lebih mudah mendapatkan pendanaan pembiayaan ketimbang meminjam langsung dari perbankan. "Dalam skema joint financing, multifinance tidak harus memberikan penjaminan untuk mendapatkan dana tersebut," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (19/10).

Selain itu, dengan joint financing, risiko yang muncul dari sebuah pembiayaan bisa ditekan. Maklum, dalam skema ini, multifinance dan perbankan saling berbagi resiko. Di skema ini bisa saja porsi pembiayaan yang ditanggung multifinance lebih kecil, selebihnya menjadi tanggungan perbankan.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, banyaknya multifinance yang menggunakan joint financing juga karena plafon pembiayaan skema ini lebih fleksibel. Menurut dia, hal inilah yang membedakan dengan meminjam langsung ke bank.

Kalau multifinance langsung meminjam ke bank, maka terbentur plafon kredit. "Tapi kalau di join financing, dana pembiayaan bisa ditambah terus tergantung yang menambah bank atau multifinance sesuai perjanjian," terangnya.

Dari sisi bisnis, hingga September 2010, pembiayaan baru Adira Finance mencapai Rp 18,6 triliun, tumbuh 86% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10 triliun. Sebanyak 85% pembiayaan Adira merupakan joint financing dengan Bank Danamon, induk usaha Adira. Sisanya, berasal dari modal sendiri atau penerbitan surat utang.
Sementara di kuartal III- 2010 penyaluran pembiayaan BCA Finance sekitar Rp 11,2 triliun. Tumbuh 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×