kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance masih andalkan pembiayaan konsumsi


Senin, 18 Oktober 2010 / 08:46 WIB
Multifinance masih andalkan pembiayaan konsumsi
ILUSTRASI. Bursa Asia - Hang Seng Index


Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test

JAKARTA. Sektor pembiayaan konsumsi masih menjadi tulang punggung pendorong industri perusahaan pembiayaan. Mengutip data Bank Indonesia (BI) hingga Agustus 2010, penyaluran pembiayaan multifinance tercatat sebesar Rp 175,17 triliun. Angka ini tumbuh 27,01% dibandingkan periode yang sama di 2009 sebesar Rp 137,91 triliun.

Pembiayaan konsumsi menjadi penyumbang dan pencetak pertumbuhan terbesar. Konstribusinya 68,82% dari total pembiayaan atau Rp 120,56 triliun. Jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, pembiayaan konsumsi ini tumbuh sekitar 61,12%.

Direktur Indomobil Finance Indonesia Gunawan mengatakan, penopang tingginya pertumbuhan pembiayaan tahun ini adalah kondisi perekonomian Indonesia yang baik. Walhasil, perusahaan-perusahaan dan ritel membutuhkan pembiayaan dari multifinance. "Kondisi perekonomian sekarang ini membuat sektor riil bergerak," ujar Gunawan, Minggu (17/10).

Di urutan kedua penyumbang pembiayaan terbesar di Agustus 2010 adalah pembiayaan sewa guna usaha (leasing). Pembiayaan jenis ini mengambil porsi 29,47% atau Rp 51,63 triliun. Angka ini tumbuh 7,23% dibandingkan dengan pembiayaan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 48,15 triliun.

Sumbangan lain berasal dari bisnis anjak piutang yang tumbuh 7,65% atau menjadi Rp 2,11 triliun. Selain itu, ada bisnis pembiayaan kartu kredit yang malah menurun 12,03% atau menjadi Rp 870 miliar. Satu-satunya penyumbang di bisnis ini adalah GE Finance, yang sebentar lagi bakal diambilalih Bank Permata.

Melonjaknya permintaan motor dan mobil, yang tahun ini diperkirakan akan mencetak rekor baru, membuat kontribusi terus meningkat. "Hampir 70% pembiayaan mobil menggunakan jasa pembiayaan, sementara 80%-90% pembiayaan motor menggunakan jasa multifinance. Jadi, wajar saja pembiayaan konsumen lebih besar ketimbang pembiayaan lain," lanjut Gunawan.

Informasi saja, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) memprediksi, penjualan mobil di tahun ini mencapai 720.000 unit. Naik 48,12% dari tahun lalu yang 486.061 unit. Hingga kuartal II 2010, penjualan mobil sudah mencapai 555.864 unit.

Sementara, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan, penjualan sepeda motor bisa mencapai 7,2 juta unit, tumbuh 33% dari 2009. Hingga September lalu, total penjualan sepeda motor nasional sudah mencapai 5,5 juta unit.

Direktur Utama Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS) Finance Rudyanto Somawihardja menambahkan, multifinance memang mendominasi permbiayaan di sektor otomotif. "Kami memang bersaing dengan bank, namun kami memiliki keunggulan, yakni penetrasi yang tinggi karena mampu menjangkau pelosok-pelosok," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×