kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target aset IKNB 2017 tumbuh 15%


Selasa, 14 Februari 2017 / 10:38 WIB
Target aset IKNB 2017 tumbuh 15%


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan aset industri keuangan non bank (IKNB) makin merekah di Tahun Ayam Api ini. Hal ini didukung membaiknya prospek ekonomi.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Firdaus Djaelani sepanjang 2016 aset yang dimiliki berbagai sektor di bawah IKNB menembus Rp 1.907 triliun. Angka ini lebih tinggi 14,5% dibanding realisasi per akhir 2015.

Tahun ini, Firdaus menargetkan aset yang dimiliki pelaku usaha IKNB mencapai Rp 2.193 triliun. "Kami harapkan aset IKNB tahun 2017 ini minimal tumbuh 15% dari tahun lalu," kata dia, Senin (13/2).

Firdaus menilai, potensi memenuhi ambisi tersebut cukup terbuka. Pasalnya sejumlah kalangan menilai kondisi ekonomi Indonesia di 2017 lebih baik dari 2016.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi makro misalnya, tahun lalu hanya berhasil tumbuh 5,02%. Sementara di 2017 pertumbuhan ekonomi diestimasi akan sekitar 5,2%-5,3%.

Hal ini dinilai bisa mendorong peningkatan aset yang dimiliki pelaku usaha IKNB. Mulai dari peningkatan daya beli konsumen sampai hasil investasi yang bisa lebih cantik dari capaian tahun lalu.

Beberapa sektor IKNB dinilai masih menjadi penyumbang terbesar total aset. Diantaranya industri perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun hingga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Tahun lalu, sektor perasuransian menjadi menyumbang Rp 675,3 triliun atau setara 35,4% dari total aset IKNB. Aset ini naik 13,19% secara year on year.

Penyumbang kedua berasal dari lembaga pembiayaan dengan porsi 26,76% atau senilai Rp 510,3 triliun. Aset yang dimiliki lembaga pembiayaan ini naik 7,79% .

Selanjutnya ada BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan dengan total aset sebesar Rp 289,9 triliun, naik 24,13% secara yoy. "Pertumbuhan BPJS cukup tinggi karena program-programnya merupakan mandatory sehingga banyak tambahan peserta masuk," ujar Firdaus.

Aset yang menggemuk sejalan peningkatan jumlah entitas usaha di bawah naungan IKNB. Yakni dari 2015 sebanyak 936 entitas usaha IKNB meningkat menjadi 1.045 enitias di 2016. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim yakin, industri asuransi jiwa berpotensi tumbuh karena penetrasi masih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×