kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tiga tantangan industri perbankan syariah


Kamis, 13 Maret 2014 / 10:44 WIB
Tiga tantangan industri perbankan syariah
ILUSTRASI. Donor darah ternyata tetap boleh dilakukan saat menstruasi terjadi pada perempuan dengan beberapa ketentuan yang harus diketahui terlebih dahulu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/12/2016


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada tiga tantangan berat yang harus dihadapi kalangan industri perbankan syariah pada tahun ini.

Menurut Edy Setiady, Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah OJK, tantangan pertama adalah pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat yang tidak lagi mengimbangi pertumbuhan pembiayaan. Kondisi ini terjadi sejak triwulan II tahun 2012.

"Penyebabnya, persaingan memperebutkan likuiditas serta meningkatnya motif berjaga-jaga atau precautionary motives nasabah," kata Edy, beberapa waktu lalu di Jakarta. Selain itu, kenaikan margin imbal hasil sejak kuartal III tidak segera direspon dengan menaikkan margin pembiayaan karena terkait kinerja sektor riil.

Kedua, kemampuan bank syariah dalam mengelola likuiditas masih relatif terbatas. Volume pasar uang antar bank syariah (PUAS) naik pesat 58% per September tahun lalu. Namun volume kumulatif masih rendah, sekitar Rp 60 triliun. Selain itu, transaksi antara BUK Induk dengan Bank Syariah masih cukup dominan.

Ketiga, kondisi pasar kredit atau pembiayaan yang mengetat seiring kontraksi ekonomi yang membatasi laju ekspansi pembiayaan yang diberikan (PYD). "Terjadinya inflasi dan tekanan eksternal berpotensi meningkatkan resiko pembiayaan macet (NPF)," kata Edy. Terlihat, NPF bank syariah di kuarta IV tahun lalu sudah mencapai 2,62%, lebih tinggi ketimbang rasio kredit macet bank konvensional 1,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×